Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, ditutup melemah di tengah volatilitas di pasar uang yang dipengaruhi kebijakan Amerika Serikat (AS) terkait suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR).
Pada akhir perdagangan Senin, kurs rupiah melemah 34 poin atau 0,21 persen menjadi Rp16.081 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.047 per dolar AS.
"Volatilitas di pasar uang terutama dipengaruhi oleh kebijakan The Fed yang masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level yang tinggi di saat ini yakni dalam kisaran 5,25 persen sampai dengan 5,50 persen sejalan dengan tingkat inflasi AS yang masih sulit turun," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Reny menuturkan pascalibur bersama, pasar modal domestik masih diwarnai keluarnya aliran dana asing. Begitu pula dengan pasar valas, volatilitasnya masih tinggi setelah data cadangan devisa April 2024 dirilis turun. Cadangan devisa April 2024 mengalami penurunan sebesar 4,2 miliar dolar AS dibandingkan posisi bulan Maret 2024 yang sebesar 140,4 miliar dolar AS.
Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2024 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah melemah di tengah volatilitas di pasar uang