Tokyo (ANTARA) - Harga minyak jatuh di perdagangan Asia pada Jumat pagi, setelah naik ke level tertinggi tujuh tahun minggu ini, karena peningkatan stok minyak mentah dan bahan bakar AS mendorong investor untuk mengambil keuntungan dari reli sebelumnya.
Minyak mentah berjangka Brent jatuh 2,46 dolar AS atau 2,8 persen, menjadi diperdagangkan di 85,92 dolar AS per barel pada pukul 01.36 GMT. Kontrak sebelumnya merosot 3,0 persen, terbesar sejak 20 Desember. Patokan global Brent sempat menyentuh 89,50 dolar AS per barel pada Kamis (20/1/2022), tertinggi sejak Oktober 2014.
Baca juga: Harga minyak sedikit melemah, meski kekhawatiran pasokan dominan
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir 2,61 dolar AS atau 3,1 persen, menjadi diperdagangkan di 82,94 dolar AS per barel. Kontrak tersebut sebelumnya turun 3,2 persen, juga terbesar sejak 20 Desember, setelah naik ke level tertinggi sejak Oktober 2014 pada Rabu (19/1/2022).
Reli harga minyak mentah baru-baru ini tampaknya kehabisan tenaga pada Kamis (20/1/2022) ketika Brent dan WTI mengakhiri sesi perdagangan dengan kerugian tipis. Kedua harga acuan telah naik lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran atas ketatnya pasokan.
"Investor membuat penyesuaian jangka pendek di posisi mereka setelah peningkatan persediaan AS dan menjelang akhir pekan," kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum riset di Nissan Securities.