Baca juga: Minyak turun di sesi Asia, kekhawatiran pasokan batasi kerugian
EIA juga melaporkan sedikit penurunan dalam pengoperasian kilang, menunjukkan permintaan minyak mentah yang lebih rendah.
Jatuhnya pasar ekuitas juga berdampak pada pasar minyak mentah karena investor menjadi semakin khawatir tentang bank sentral menaikkan suku bunga tahun ini untuk memerangi inflasi, dengan Nasdaq turun 1,3 persen di AS dan indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,7 persen.
"Kemerosotan pasar saham di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin secara agresif bergerak untuk menaikkan suku bunga tahun ini juga membebani sentimen", kata Chiyoki Chen, kepala analis di Sunward Trading.
Kekhawatiran pasokan minyak meningkat minggu ini setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, produsen terbesar ketiga OPEC, sementara Rusia, produsen minyak terbesar kedua di dunia, telah meningkatkan kehadiran pasukan besar di dekat perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran invasi.
Namun, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Rabu (19/1/2022) bahwa pasokan minyak akan segera menyusul permintaan karena beberapa produsen akan memompa pada atau di atas tertinggi sepanjang masa, sementara permintaan bertahan meskipun terjadi penyebaran varian virus corona Omicron.
Baca juga: Harga minyak dekati tertinggi 7 tahun setelah penutupan pipa Irak-Turki