"Transmisi Omicron memang akan jauh lebih tinggi dari Delta tapi yang dirawat lebih sedikit sehingga strategi layanan Kementerian Kesehatan akan digeser sehingga yang sebelumnya fokus ke rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah karena akan banyak orang yang terkena tapi tidak perlu ke rumah sakit," ungkap Budi.
Baca juga: TKI asal Karawang terpapar Omicron saat pulang dari Saudi
Budi Gunadi menyebut Kemenkes sudah melakukan penelitian ke 414 pasien terkonfirmasi varian Omicron.
"Apa gejalanya, ada yang hanya perlu dirawat di rumah which is sebagian besar seperti itu, gejala apa saat dirawat di isolasi terpusat seperti rumah sakit, mana yang sedang dan mana berat," tambah Budi.
Kemenkes disebut Budi juga sudah kerja sama dengan 17 penyedia jasa telemedisin untuk memastikan agar pasien yang harus dirawat di rumah tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi ke dokter dan mendapatkan obat.
"Kami juga sudah kerja sama 'start up' bidang logistik dan BUMN Kimia Farma agar obat-obatan bisa sampai termasuk 400 ribu tablet molnupiravir yaitu obat antivirus yang baru dari Merck sudah tiba di Indonesia dan siap digunakan," jelas Budi.
Pemerintah gratiskan obat bagi pasien Omicron yang dirawat di rumah
Senin, 10 Januari 2022 20:20 WIB