Jakarta (ANTARA) - Beberapa waktu belakangan, agaknya sinema Indonesia didominasi oleh kehadiran film-film drama hangat, alih-alih film horor yang di tahun-tahun sebelumnya cukup mendominasi.
Bisa dibilang, tidak terlalu banyak film horor dalam negeri yang rilis di saat pandemi.
Hal ini lalu menggugah pertanyaan, apakah penonton Indonesia sudah mulai bergeser dalam genre tayangan.
Wakil Ketua I Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan pengamat film Hikmat Darmawan kepada ANTARA, dikutip pada Sabtu, mengatakan film horor lokal masih memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia.
"Di Indonesia sendiri agaknya ada perbaikan production value hingga estetiknya. Banyak sekali peningkatan pasar untuk film ini. Faktanya, (film horor) pasanya paling stabil dan tidak niche (tersegmentasi lebih kecil) lagi," kata Hikmat.
Hal lain yang Hikmat soroti adalah banyaknya film-film horor yang sudah disimpan akhirnya diumumkan untuk segera rilis, dan mendapatkan animo cukup besar dari para penyuka film di dalam negeri.
"Tahun ini film yang kuat dan disimpan segera dirilis di bioskop mengingat kondisi pandemi yang sudah mulai kondusif. Misalnya 'Pengabdi Setan 2', 'Keramat 2', sampai 'KKN di Desa Penari',"
Film horor lokal paling stabil pasarnya di penonton Indonesia
Sabtu, 8 Januari 2022 15:03 WIB