Duta Besar China di PBB, Zhang Jun, memuji "keputusan tepat” Nikaragua itu melalui cuitan di Twitter. "Prinsip Satu China adalah konsensus yang diterima secara luas oleh komunitas internasional,” kata Jun.
Dalam berbagai forum internasional, China berulang kali menegaskan bahwa bahwa setiap negara yang menginginkan hubungan diplomatik formal dengannya harus melepaskan hubungan mereka dengan Taipei.
Akibat dari pernyataan tegas tersebut, yang dibarengi janji China untuk menggelontorkan bantuan pembangunan infrastruktur, daftar sekutu diplomatik Taiwan yang sebagian besar adalah negara-negara mungil di Samudera Pasifik atau Amerika Latin, telah menyusut dari 21 menjadi 14 sejak Tsai Ing Wen terpilih sebagai pemimpin Taiwan pada 2016.
Untuk membendung pengaruh China yang kian meningkat, akhir-akhir ini Washington dan sekutunya telah menyatakan retorika yang semakin kuat untuk mendukung pulau itu, sehingga meningkatkan ketegangan dengan Beijing.
Untuk membuktikan ancamannya kepada negara anggota Uni Eropa terkait hubungan mereka dengan Taiwan, China kemudian menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan Lithuania lantaran negara itu membuka kedutaan defacto di Taiwan bulan lalu.
Nikaragua sebenarnya sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan sejak 1990-an, ketika Presiden Violeta Chamorro mengambil alih kekuasaan usai mengalahkan gerakan Sandinista pimpinan Ortega.