Menurut pengamat, keputusan Managua untuk mengalihkan hubungan diplomatik ke Beijing, tidak hanya semakin mempersempit ruang gerak Taiwan yang berjuang untuk melepaskan diri sebagai negara demokrasi berdaulat, tapi juga semakin memperluas pengaruh mereka di halaman belakang Amerika Serikat.
Entah kebetulan atau ada kaitannya, pengumuman itu datang pada hari yang sama ketika Departemen Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi terhadap Nestor Moncada Lau, penasihat keamanan nasional Ortega. AS menuduh Lau mengoperasikan skema penipuan impor dan bea cukai untuk memperkaya anggota pemerintahan Ortega.
Yang membuat Taiwan dan AS kian was-was dengan semakin kuatnya pengaruh China di Amerika Tengah, langkah Nikaragua itu mengikuti beberapa negara lain di kawasan yang mendekatkan diri ke Beijing, menyusul Panama (2017), El Salvador dan Republik Dominika (2018).
Presiden terpilih Honduras Xiamara Castro juga sudah memberikan isyarat untuk menjalin hubungan resmi dengan Beijing bulan lalu.
Kemenangan China
Pemerintah China menilai keputusan Nikaragua untuk kembali menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing sudah tepat sehingga layak mendapatkan apresiasi.
China, yang menganggap Taiwan adalah provinsi yang membangkang dan masih menjadi bagian dari China daratan, mengatakan pilihan Nikaragua adalah sangat tepat karena sejalan dengan tren global yang didukung oleh masyarakat. China menyatakan sangat mengapresiasi keputusan tersebut.