Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas bertahan stabil dalam perdagangan tipis di sesi Asia pada Rabu pagi, karena dukungan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih lemah diimbangi oleh dampak dari sedikit peningkatan dalam sentimen risiko.
Emas di pasar spot sedikit berubah diperdagangkan di 1.804,78 dolar AS per ounce pada pukul 01.23 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.805,20 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas berjangka terkerek 2,1 dolar, meski "greenback" menguat
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun beringsut lebih rendah, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.
Sementara itu saham Eropa naik pada Selasa (28/12/2021), saham di Wall Street ditutup bervariasi setelah sesi rekor lainnya di mana investor mengabaikan kekhawatiran atas gangguan perjalanan dan penutupan toko yang dipicu oleh Omicron.
Harga minyak menetap lebih tinggi pada Selasa (28/12/2021), dengan minyak mentah Brent mengakhiri sesi di dekat 80 dolar AS per barel meskipun terjadi penyebaran cepat varian virus corona Omicron, didukung oleh gangguan pasokan dan ekspektasi bahwa persediaan AS turun minggu lalu.
Para analis mengatakan perdagangan emas kemungkinan akan tetap tipis dan berada di kisaran ketat minggu ini.
Baca juga: Harga emas datar di Asia karena dolar dan imbal hasil obligasi AS stabil
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 22,96 dolar AS per ounce, platinum turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 968,69 dolar AS per ounce dan paladium jatuh 1,5 persen menjadi diperdagangkan di1.959,21 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas berjangka tergelincir 2,9 dolar terseret penguatan "greenback"
Harga emas stabil, pelemahan "yields" obligasi imbangi naiknya selera risiko
Rabu, 29 Desember 2021 9:28 WIB