Bengaluru (ANTARA) - Harga emas datar di perdagangan Asia pada Selasa pagi, bertahan di dekat level tertinggi satu minggu sesi sebelumnya karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, pemberi pengaruh utama pada harga emas, sebagian besar tetap stabil.
Emas di pasar spot diperdagangkan datar di 1.810,76 dolar AS per ounce pada pukul 00.48 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS sedikit menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.811,70 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas berjangka tergelincir 2,9 dolar terseret penguatan "greenback"
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang dijadikan acuan dan indeks dolar stabil pada Selasa. Imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga, sementara dolar yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih murah bagi pemegang mata uang non dolar AS.
Pasar saham global menguat pada Senin (27/12/2021) dan harga minyak meningkat karena investor menyambut baik penjualan musim liburan AS yang kuat dan beberapa menjadi kurang takut tentang kerusakan ekonomi dari varian Omicron COVID-19.
Sementara itu, tingkat pengangguran Jepang naik menjadi 2,8 persen pada November, dan ketersediaan pekerjaan menyamai bulan sebelumnya, data pemerintah menunjukkan pada Selasa.
Harga emas datar di Asia karena dolar dan imbal hasil obligasi AS stabil
Selasa, 28 Desember 2021 9:01 WIB