Program One Pesantren One Product yang diluncurkan akhir 2018 hingga 2021 telah diikuti 2.574 pesantren dari target 5.000 pesantren hingga akhir 2023.
Program yang diluncurkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar pada tahun 2020 mendapatkan penghargaan dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai 45 Top Inovasi Pelayanan Publik tingkat Nasional.
"Program ini dinilai sangat strategi terutama dalam menciptakan pesantren unggulan di Jabar di bidang bisnis dan kemandirian ekonomi. OPOP juga mendorong seluruh pesantren di Jabar memiliki produk unggulan dan memiliki komunitas bisnis sehingga menciptakan kemandirian ekonomi umat," kata Kusmana Hartadji.
Jumlah pesantren di Jawa Barat kurang lebih 10.000 pesantren dan sekitar 8.000 pesantren yang memiliki Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP).
Baca juga: Program OPOP dorong pesantren buka peluang lapangan kerja
Selama ini, banyak pesantren yang mengandalkan pendapatannya dari iuran dan bantuan pemerintah maupun masyarakat.
Dengan OPOP Pemprov Jabar ingin pesantren selain sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah juga mampu menjadi lembaga pemberdayaan ekonomi umat.