Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mempromosikan Program Satu Pesantren Satu Produk/One Pesantren One Product (OPOP) ke pasar di Jeddah, Arab Saudi, untuk lebih mengoptimalkan program tersebut dan menambah jejaring bisnis serta ilmu yang nantinya akan disebar ke semua pesantren Jabar.
"Dalam waktu dekat, saya akan mengecek pasar di Jeddah, dengan Pak Wagub Jabar untuk melihat potensi pasar di sana, khususnya untuk Program OPOP ini," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Dinas KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji ketika dihubungi, di Bandung, Senin.
Kusmana menuturkan selama empat tahun bergulir sebanyak 2.844 pesantren sudah tergabung dalam Program OPOP. Pemprov Jabar, kata dia, menargetkan sebanyak 5.000 pesantren bisa tergabung dalam Program OPOP hingga tahun 2023.
"Pada tahun 2023 nanti target 2.156 pondok pesantren bisa tergabung. InsyaAllah akan tercapai berkat dukungan Pak Gubernur dan Pak Wagub Jabar serta berbagai pihak terkait," kata Kusmana.
Sebelumnya pada acara Temu Bisnis dan Pameran OPOP 2022 yang diadakan di Pondok Pesantren An-Nur Kota Bekasi, beberapa waktu lalu menghasilkan transaksi sebesar Rp42,1 miliar.
"Ada 77 partner pembeli produk-produk pesantren," kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil.
Dalam acara tersebut Pemprov Jabar mengumumkan pondok pesantren yang menjadi Juara Tingkat Provinsi pada Program OPOP 2022 yakni Pondok Pesantren PERSIS 259 Kabupaten Bandung, Pesantren Binaul Ummah Kabupaten Kuningan, dan Pesantren Al-Masthuriyah Kabupaten Sukabumi.