Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperkuat mitigasi bencana mulai dari tingkat kelurahan dengan memaksimalkan program Kampung Tanggap Bencana.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan sejauh ini sudah ada lima kelurahan yang memiliki Kampung Tanggap Bencana. Ke depan, upaya mitigasi dari setiap kelurahan bakal ditingkatkan.
"Alhamdulillah, peralatan sudah. Sudah banyak kemajuan dan inovasi untuk pompa banjir, contohnya, ada skala kecil," kata Oded di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Pemkot Bandung sesuaikan kebijakan baru PPKM di akhir tahun
Kota Bandung pun memiliki potensi bencana selain bencana hidrometeorologi yakni karena adanya aktivitas tektonik dan vulkanik. Di antaranya, Bandung memiliki Patahan Lembang dan juga Gunung Tangkuban Parahu.
"Kita juga khawatir Tangkuban Perahu juga, maka dari itu kita perlu tetap siaga," kata Oded.
Sementara itu Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Dadang Iriawan mengatakan Kota Bandung pun memiliki potensi rawan longsor di kawasan utara. Di antaranya yakni di Kecamatan Cidadap, Coblong, Mandalajati, dan yang lainnya.
Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil pastikan Situs Bung Karno terawat
Selain dari longsor, menurutnya masyarakat juga perlu mengawasi potensi adanya banjir bandang. Karena Kota Bandung dialiri oleh sejumlah sungai yang masuk ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
"Masyarakat juga perlu tetap mengantisipasi, khususnya rumah-rumah ini jangan ada di pinggiran tebing dan sempadan sungai," kata Dadang.*