Baca juga: Harga minyak lanjutkan kenaikan karena taruhan OPEC+ tahan tambahan produksi
Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan bahwa varian tersebut dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Sementara itu, badan kesehatan masyarakat Uni Eropa juga mengatakan varian tersebut dapat bertanggung jawab atas lebih dari setengah dari semua infeksi COVID-19 di Eropa dalam beberapa bulan.
Namun, JP Morgan Global Equity Research tetap bullish tentang harga minyak dan mengatakan mereka diperkirakan akan melampaui 125 dolar AS per barel tahun depan dan 150 dolar AS pada tahun 2023 karena kekurangan yang disebabkan oleh kapasitas dalam produksi OPEC+.
Baca juga: Harga minyak pangkas kenaikan, ditutup menguat setelah anjlok pada Jumat