Melbourne (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Selasa pagi, memperpanjang rebound dari penurunan pekan lalu di tengah meningkatnya ekspektasi produsen utama akan menghentikan rencana menambah pasokan minyak mentah pada Januari di tengah ketidakpastian atas keparahan varian virus corona Omicron.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak 99 sen atau 1,4 persen, menjadi diperdagangkan di 70,94 dolar AS per barel pada pukul 01.05 GMT, menambah kenaikan 2,6 persen pada Senin (29/11/2021).
Baca juga: Harga minyak pangkas kenaikan, ditutup menguat setelah anjlok pada Jumat
Minyak mentah berjangka Brent terangkat 82 sen atau 1,1 persen, menjadi diperdagangkan di 74,26 dolar AS per barel, setelah naik 1,0 persen pada Senin (29/11/20210).
Minyak anjlok sekitar 10 persen pada Jumat (26/11/2021) bersama dengan pasar lainnya di tengah kekhawatiran Omicron yang sangat bermutasi akan memicu penguncian baru dan menghambat pertumbuhan global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin (29/11/2021) bahwa Omicron menimbulkan risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi, dan beberapa negara meningkatkan pembatasan perjalanan. Masih belum jelas seberapa parah varian baru itu dan apakah bisa melawan vaksin yang ada.