Dengan prospek permintaan suram, ekspektasi meningkat bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu mereka, bersama-sama disebut OPEC+, yang dijadwalkan bertemu pada 2 Desember akan menunda rencana untuk menambah 400.000 barel per hari (bph) pasokan pada Januari.
"Kami pikir grup akan condong ke arah jeda kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan pelepasan cadangan minyak oleh konsumen minyak utama," kata analis komoditas Commonwealth Bank, Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Baca juga: Harga minyak kurangi kerugian akhir pekan, fokus penyebaran varian Omicron
Tekanan sudah meningkat di dalam OPEC+ untuk mempertimbangkan kembali rencana pasokannya setelah rilis cadangan minyak mentah darurat minggu lalu oleh Amerika Serikat dan negara-negara konsumen minyak utama lainnya untuk mengatasi kenaikan harga.
"Menyusul rilis cadangan strategis global dan pengumuman lusinan negara yang membatasi perjalanan ke dan dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangga, OPEC dan sekutunya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan produksi," kata analis OANDA, Edward Moya dalam sebuah catatan.
Juga membebani pasar adalah prospek dimulainya kembali ekspor minyak dari Iran, menyusul komentar optimis dari para diplomat saat pembicaraan dilanjutkan pada Senin (29/11/2021) antara kekuatan dunia dan Iran tentang menghidupkan kembali pakta nuklir.
Baca juga: Harga minyak tergelincir di Asia, karena kekhawatiran surplus akan meningkat
Harga minyak lanjutkan kenaikan karena taruhan OPEC+ tahan tambahan produksi
Selasa, 30 November 2021 8:57 WIB