Masih teringat jelas, usai meraih emas SEA Games 2019, Windy mengatakan target selanjutnya adalah Olimpiade Tokyo. Saat itu, dia masih harus berjuang untuk mendapatkan tiket menuju pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Berkat kegigihan dan tekad yang kuat, impian putri dari mantan lifter nasional Siti Aisyah itu pun terwujud dengan mempersembahkan medali perunggu dalam debutnya di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Indonesia tolak usulan penundaan jadwal SEA Games 2021
Bahkan waktu itu, Windy Cantika menjadi pembuka jalan kontingen Indonesia dengan menjadi peraih medali pertama usai mencatatkan nomor 49kg putri dengan total angkatan 194kg (84kg snatch dan 119 clean and jerk).
Sedangkan medali emas diraih Hou Zhihui dari China dengan total angkatan 202kg (94kg snatch dan 166kg clean and jerk). Adapun perak menjadi milik lifter India Saikhom Mirabai Chanu setelah membukukan total angkatan 202kg (87kg snatch dan 115 clean and jerk).
Hasil ini tentu saja tak semata diraih dengan mudah. Windy telah melewati perjalanan panjang hingga akhirnya bisa menjadi lifter andalan Indonesia di pentas internasional.
Pelatih Dirja Wihardja pun mengatakan karier Windy masih panjang. "Kami sangat bangga dengan Windy Cantika. Dia adalah generasi baru angkat besi Indonesia yang masih berusia 19 tahun dan sudah memberikan yang terbaik," kata Dirja selepas Windy mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Lebih dari itu, keberhasilan Windy Cantika di Tokyo juga melanjutkan tradisi medali angkat besi putri Indonesia di Olimpiade yang telah berlangsung selama 21 tahun. Ya, Windy telah meneruskan tongkat estafet dari Raema Lisa Rumbewas, Sri Indriyani dan Winarni di Olimpiade Sydney 2000.
Windy Cantika mengenang momen manis meraih medali emas SEA Games 2019
Kamis, 2 Desember 2021 23:33 WIB