Amerika Serikat, bersama dengan beberapa negara lain, mengumumkan rencana pada November untuk melepaskan 50 juta barel cadangannya ke pasar guna mencoba mendinginkan harga energi. Harga bensin eceran hampir tidak berubah bahkan ketika bensin berjangka yang belum selesai yang dikenal sebagai RBOB telah turun tajam.
Baca juga: Harga minyak lanjutkan kenaikan karena taruhan OPEC+ tahan tambahan produksi
Wakil Menteri Energi AS David Turk mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden dapat menyesuaikan waktu rencana pelepasan stok minyak mentah strategis jika harga energi global turun secara substansial.
Analis di Goldman Sachs menyatakan penurunan harga minyak berlebihan. "Pasar telah jauh melampaui kemungkinan dampak varian terbaru pada permintaan minyak."
Stok bensin AS naik 4 juta barel pekan lalu menjadi 215,4 juta barel, data pemerintah menunjukkan, jauh melampaui ekspektasi analis, dan dengan penurunan keseluruhan bensin yang dipasok oleh penyuling, sebuah sinyal permintaan. Dalam basis empat pekan, permintaan bensin tetap sejalan dengan tingkat prapandemi.
Persediaan minyak mentah AS turun 910.000 barel dalam sepekan, data menunjukkan, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 1,2 juta barel.
Baca juga: Harga minyak kurangi kerugian akhir pekan, fokus penyebaran varian Omicron