Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Program Studi Pendidikan Ekonomi FPEB pada tahun 2016, dengan responden guru-guru ekonomi di kota Bandung, menunjukkan bahwa hanya 46% guru yang pernah mencoba menerapkan pendekatan dan model pembelajaran berbasis KBTT sesuai dengan harapan kurikulum 2013.
Demikian pula, dalam aspek evaluasi pembelajaran, penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 2017-2018, melaporkan bahwa sebanyak 80% guru ekonomi mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen untuk mengukur KBTT. Berdasarkan persepsi siswa, hanya 8% soal yang dibuat guru dapat mengukur KBTT. Selanjutnya dilaporkan pula bahwa hanya 12% soal yang dibuat guru yang berada pada jenjang kognitif tinggi, sedangkan 88% lainnya berada pada jenjang kognitif rendah dan menengah.
Temuan ini merefleksikan adanya defisit kompetensi guru dalam mengembangkan instrumen penilaian berbasis KBTT. Sementara itu, di negara tetangga seperti Malaysia, pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi, sudah dimulai sejak tahun 90-an. Dengan demikian, Indonesia relatif tertinggal selama 20 tahun jika dibandingkan dengan Malaysia dalam hal pembinaan keterampilan berpikir tingkat tinggi (KBTT). Karena itu kita harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan.
Kecenderungan Pedagogi Ekonomi Abad 21
Memasuki abad 21 yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian diperlukan adanya berbagai inovasi dalam dunia pendidikan termasuk didalamnya bidang pendidikan ekonomi. Berdasarkan kajian Becker, dkk. (2001), pada abad 21 terdapat tiga jenis pedagogi yang sangat cocok untuk pendidikan ekonomi. Pertama adalah ide untuk melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran (pembelajaran yang berpusat pada peserta didik). Kedua, adalah melibatkan penggunaan internet dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat belajar dalam jarak jauh melalui pembelajaran digital (digital learning). Ketiga, pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi (KBTT). Ini diperlukan, mengingat kehidupan pada abad 21 akan berhadapan dengan tantangan sistem ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal tersebut membutuhkan kreativitas, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah yang cerdas. Pengambilan resiko, kreativitas dan inovasi, seringkali dipandang sebagai ciri kurikulum pendidikan ekonomi.
Implementasi Pedagogi Ekonomi Berbasis KBTT
Dari paparan di atas terkait kecenderungan pedagogi ekonomi abad ke 21, dapat dibuat petunjuk perencanaan dan implementasi pembelajaran sebagai berikut:
(1) Dari sudut pandang manajemen pembelajaran, tugas pedagogik guru yang utama adalah merencanakan, melaksanakan serta mengadakan penilaian proses dan hasil belajar .Karena itu, tugas guru adalah membuat rencana pembelajaran secara tertulis (RPP), yang didalamnya berisikan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centre) dengan aktivitas pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi (KBTT), yang berisikan model/strategi/metode yang sesuai dengan tujuan peningkatan KBTT;