Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan cukup banyak sasaran vaksin kalangan lanjut usia (lansia) yang tidak bisa divaksin COVID-19 karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid sehingga capaian vaksinnya masih rendah di bawah 40 persen.
"Kendala di lansia itu banyak yang tidak lolos 'screening' karena banyak yang punya penyakit penyerta," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan capaian vaksinasi bagi lansia di Garut baru 31,3 persen dari sasaran vaksin lansia seluruhnya sebanyak 167.731 orang, sedangkan secara kumulatif capaian vaksinasi baru 47 persen.
"Capaian vaksinasi sudah 47,7 persen, lansia 31,3 persen, kita sekarang masih masuk PPKM Level 3," katanya.
Ia menyampaikan jajarannya terus berupaya menggenjot capaian vaksinasi sasaran lansia dengan melaksanakan vaksinasi massal di setiap daerah agar secepatnya bisa mencapai 40 persen.
Selain itu, lanjut dia, tim medis di lapangan melakukan cara dengan mendatangi langsung rumah lansia, maupun tempat yang seringkali banyak lansia seperti tempat pengajian maupun kantor perbankan yang membuka layanan pengambilan uang pensiun.
Ia berharap lansia yang sebelumnya tertunda karena sedang sakit maupun belum siap karena alasan tertentu bisa secepatnya divaksin COVID-19.
"Mudah-mudahan mereka yang tertunda vaksinasinya bisa segera dilakukan," katanya.
Leli juga berharap setelah tercapainya vaksinasi 50 persen secara kumulatif, dan 40 persen bagi sasaran lansia maka Kabupaten Garut akan kembali masuk ke Level 2 PPKM.
"Untuk dua minggu ke depan kita yakin bisa masuk Level 2," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar harus selesaikan syarat pemekaran Garut Utara
Baca juga: Masyarakat Garut diimbau waspada ancaman DBD dan TBC
Lansia di Garut banyak yang tidak bisa divaksin karena miliki komorbid
Rabu, 3 November 2021 6:38 WIB