Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil dijadwalkan mempresentasikan perkembangan Sungai Citarum pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 yang digelar di Venue Indonesia Pavilion at COP 26 - UNFCCC, Glasgow, Skotlandia, Selasa.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias, dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Selasa, menuturkan Gubernur Ridwan Kamil akan menjadi salah satu panelis dalam dialog yang bertema Panel Dialogue: Scaling Up Governance and Collaborative Actions In Combinating Marine Plastic Litter Towards Climate Actions In Indonesia.
Prima Mayaningtias mengatakan gubernur akan mempresentasikan mengenai Implementasi Pengelolaan Sampah Plastik Laut dan Sampah Terpadu, Melalui Pendekatan Terpadu dari Hulu ke Hilir: Pembelajaran dari Program Restorasi Sungai Citarum.
“Pak Gubernur akan memaparkan hal itu setelah sebelumnya Pak Menko Marves menyampaikan tentang Kemajuan Implementasi Rencana Aksi Nasional Pengurangan Sampah Plastik Laut dan aksi kolaboratif dengan durasi yang diberikan itu selama 15 menit,” ujar Prima.
Tak hanya dari Indonesia, akan hadir juga Menteri Lingkungan Hidup Denmark, Chairman of Minderoo Foundation, Chairwoman of Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) dan Deputy Director General for Southeast Asia at Asian Development Bank (ADB) dan Direktur KFW.
Diharapkan presentasi Gubernur dan Menko Marves dunia akan tahu komitmen Indonesia dalam upaya-upaya perbaikan untuk perubahan atau penurunan emisi gas CO2 melalui program Citarum Harum yang terletak di Jawa Barat.
Sungai Citarum membentang sepanjang 270 kilometer dan merupakan yang terpanjang di Jawa Barat.
Air Citarum bersumber dari tujuh mata air di kaki Gunung Wayang yang berkunpul di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung. Citarum bermuara di Muara Gembong Bekasi menuju Laut Jawa.
Citarum pernah dijuluki sebagai sungai terkotor dan terjorok di dunia namun dengan program Citarum Harum dan kolaborasi berbagai pihak di mana Ridwan Kamil ditunjuk sebagai Ketua Satgas, kualitas air sungai membaik dari asalnya cemar berat menjadi cemar ringan dalam tempo tiga tahun.
Prima mengatakan dari KTT Pemimpin Dunia COP26 Indonesia dapat berbagi pembaruan dan kemajuan pencapaian target nasional.
Pemerintah juga dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan negara lain dalam aksi kolaboratif memerangi sampah plastik laut.
Hal yang yang dibidik adalah bertukar pandangan tentang tata kelola dan prioritas kebijakan sampah plastik laut, dan identifikasi potensi kerja sama lintas pemangku kepentingan untuk meningkatkan pengembangan kebijakan dan mempercepat pencapaian target nasional.
Baca juga: Jawa Barat masuk dalam provinsi prioritas Program Infrastruktur Hijau
Baca juga: Menko Luhut ajak semua pihak kawal Program Citarum Harum
Baca juga: Program Citarum Harum tentukan nasib kualitas hidup 18 juta warga
Gubernur Jawa Barat sampaikan program Sungai Citarum di KTT COP26
Selasa, 2 November 2021 9:31 WIB