Indramayu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencatat 6.120 anak di daerah tersebut mengalami stunting dan itu merupakan data terbaru.
"Kasus stunting sekarang ada 6.120 anak, dan itu merupakan data terbaru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Rabu.
Deden mengatakan jumlah anak di Kabupaten Indramayu, data terakhir berada di angka 129 ribu dan dari jumlah tersebut 6.120 anak mengalami stunting.
Ia mengatakan banyak faktor penyebab stunting pada anak, di antaranya pernikahan dini, kekurangan gizi, kemiskinan, dan beberapa lainnya.
Menurutnya dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu, kasus stunting terbanyak terjadi di Kecamatan Balongan, namun ia tidak menyebutkan jumlahnya.
"Dari 31 kecamatan, yang terbanyak di Kecamatan Balongan," tuturnya.
Sementara Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan saat ini Kabupaten Indramayu, sedang fokus melakukan penurunan angka stunting, dengan gencar kampanye hidup sehat.
Selain itu Nina juga mengimbau, agar para ibu muda untuk mempersiapkan kehamilannya, hal ini untuk mengurangi terjadinya angka stunting.
"Untuk ini muda harus dipersiapkan terlebih dahulu, ketika mau memiliki anak, agar pola asuhnya bisa lebih baik lagi," katanya.
Baca juga: BKKBN distribusikan dana vaksinasi dan stunting ke Indramayu, Majalengka dan Kuningan
Baca juga: Dinkes Indramayu catat 41.000 balita alami stunting
Baca juga: Pernikahan dini jadi faktor tingginya "stunting" di Indramayu
Dinkes Indramayu catat 6.120 anak alami "stunting"
Rabu, 27 Oktober 2021 16:36 WIB