Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memperkuat pengetesan kepada masyarakat guna mengantisipasi potensi adanya gelombang ketiga kasus COVID-19.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani mengatakan antisipasi itu diperlukan karena kini banyak informasi yang menyebutkan bahwa gelombang ketiga diprediksi muncul Desember 2021.
"Karena pandemi ini harus disiapkan dengan 5M, dan tetap 3T (testing, tracing, treatment), karena kasus COVID-19 diketahui harus dengan pengetesan, ini yang tidak boleh diabaikan," kata Rosye di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Bahkan, menurut Rosye, kini para petugas di Puskesmas melakukan pengetesan hingga ke masyarakat yang diketahui mengalami batuk dan pilek. Semua yang mengalami gejalan itu dilakukan tes antigen.
"Karena yang batuk dan pilek itu harus dipastikan, apakah COVID-19 atau bukan," kata Rosye.
Ia mengaku juga melakukan pengetesan acak kepada orang-orang yang melaksanakan aktivitas di sekolah atau menggelar pembelajaran tatap muka (PTM)
"Instruksi dari Kemenkes, 10 persen sekolah yang melaksanakan PTM dilakukan tes acak, jadi itu dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi di lapangan," kata dia.
Selain itu, di sejumlah titik kedatangan WNI atau wisatawan dari luar negeri. Mereka perlu dilakukan pengetesan dan menjalani karantina.
Dalam proses itu, pihaknya menerapkan penyelidikan epidemiologi dengan sistem Whole Genom Sequencing (WGS) untuk meneliti kemungkinan adanya varian baru COVID-19.
Penyelidikan WGS itu juga bukan hanya berlaku bagi kedatangan dari luar negeri, tetapi juga kasus-kasus COVID-19 di tengah masyarakat. "Contohnya, ketika ada sembilan orang (positif), dan sembilan orang itu di tempat sama, kita juga lakukan WGS, kita kirim ke laboratorium sampelnya," kata dia.
Namun, sejauh ini sampel-sampel yang diuji masih belum ada indikasi adanya varian baru. Meski begitu, model penyelidikan tersebut masih terus dijalankan sekaligus mengantisipasi gelombang ketiga.
"Variannya masih Delta, gennya masih yang itu, belum ditemukan varian lainnya," kata Rosye.
Baca juga: Pemkot Bandung dorong reaktivasi RS antisipasi gelombang ketiga COVID-19
Baca juga: Satgas IDI ingatkan gelombang ketiga amat mungkin terjadi
Baca juga: Waspadai gelombang ketiga COVID-19 saat Natal dan Tahun Baru