Bandung (ANTARA) - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui unit kerja Museum Pendidikan Nasional melakukan revitalisasi Museum Pendidikan Nasional UPI melalui pengembangan Business Center Berbasis Kampus.
Pada proses revitalisasi ini, museum pendidikan nasional mendapatkan dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui skema hibah Program Matching Fund.
Tahapan revitalisasi ini diawali dengan melakukan sosialisasi pengembangan Museum Pendidikan melalui Program Matching Fund, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi diselenggarakan pada tanggal 21-23 September 2021 di Hemangini Hotel dengan mengangkat tema "Optimalisasi Visi dan Misi Museum Diknas: dari Cost Center ke Profit Center”.
Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA menjelaskan bahwa latar belakang revitalisasi Museum Pendidikan Nasional UPI ini merupakan bagian dari pengembangan kelembagaan UPI ke depan. UPI sebagai PTNBH semakin didorong pemerintah untuk mandiri dalam berbagai hal termasuk mandiri dari segi finansial.
Selain itu, UPI berupaya maksimal dalam merespon kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). UPI komitmen memfasilitasi kebijakan tersebut ke dalam berbagai program yang dikembangkan oleh unit kerja di UPI. Selain itu juga UPI sudah mempersiapkan dalam memasuki era digital ini.
Menurutnya, Museum Pendidikan Nasional UPI ini harus melakukan tranformasi diri, dan melakukan pengembangan di masa depan. Wajah museum akan diubah menjadi sangat modern.
Program revitalisasi museum pendidikan nasional ini, sejalan dengan kebijakan "Merdeka Belajar-Kampus Merdeka" serta mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui skema hibah Program Matching Fund yang melibatkan mitra perguruan tinggi, pemerintah, serta mitra dunia usaha dan dunia industri.
Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA menegaskan bahwa program revitalisasi Museum Pendidikan Nasional dilakukan dalam bentuk tranformasi museum. Program ini tidak menghilangkan fungsi museum, akan tetapi untuk memperkuat, melengkapi dan memoderanisasi museum.
Pengembangan ini melibatkan pakar dan ahli museum dalam menciptakan museum masa depan yang dilengkapi sistem digitalisasi.
Revitalisasi Museum Pendidikan Indonesia melalui Pengembangan Business Center Berbasis Kampus melalui Program Matching Fund yaitu diinisiasi tim peneliti yaitu Dr. Leli Yulifar, M.Pd sebagai Ketua Peneliti sekaligus menjabat sebagai Ketua UPT Museum Pendidikan Nasional UPI, juga para anggota yaitu Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., MA, Prof. Dr. H. Didin Saripudin, M.Si, Dr. Hj. Isma Widiyati, M.Pd, Arif Hidayat, M.Si., PhD, Dr. Heny Hendrayati, S.IP., MM dan Diana Noor Anggraini, M.Pd.
Pada proses revitalisasi ini, Museum Pendidikan Nasional melakukan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri yaitu dengan PT Semarak Retail Indonesia dengan komisarinya Dr. Jimmy Bastian, S.T., M.M ; Vice Chairman Juhanda Abdul Jalil, ST serta Direktur Utamanya Crisht Abrahan, ST.
Dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui skema hibah Program Matching Fund ini dilakukan dengan tujuan membangun ekosistem "Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka" (MBKM), sebagai upaya dalam menyelesaikan berbagai isu sosial, tantangan DUDI dan masyarakat, melalui kemitraan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri.
Universitas Pendidikan Indonesia melalui Museum Pendidikan Indonesia berhasil lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan yang bersaing dengan 400 universitas di Indonesia.
Tujuan revitalisasi Museum Pendidikan Nasional UPI melalui Pengembangan Business Center Berbasis Kampus dengan skema Matching Fund ini melahirkan dua jenis start-up.
Start-up pertama, Museum Pendidikan Nasional UPI sebagai entitas bisnis. Kedua, startup dari para mahasiswa, alumni UPI, dan masyarakat umum, dengan melakukan revitalisasi Museum Pendidikan Nasional UPI melalui pengembangan business center berbasis kampus.
Dr. Leli Yulifar, M.Pd sebagai Ketua Peneliti sekaligus menjabat sebagai Kepala UPT Museum Pendidikan Nasional UPI menjelaskan bahwa program ini dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pertama, pengembangan eduwisata dan edupreneur yang dikemas dalam berbagai pelatihan untuk meningkatkan capacity building para staf dan karyawan museum, dosen, alumni, mahasiswa, dan masyarakat yang terdiri dari: Koleksi museum dinamis School-Based Planetarium dan edukasi digital batik; Koleksi museum statis: Hands-on History, Digitalisasi koleksi museum Kedua, pengembangan unit bisnis pendukung dalam bentuk inkubator bisnis bagi mahasiswa, alumni UPI, dosen, dan masyarakat luas dalam kategori ekonomi kreatif.
Luaran program Museum Pendidikan Nasional UPI yaitu sebagai start up berbasis teknologi dan ekonomi kreatif, Start up mahasiswa/ masyarakat/ alumni berbasis teknologi dan ekonomi kreatif, Planetarium Sekolah, Digital Batik, HKI, Sertifikat kompetensi (yang dikeluarkan lembaga dalam dan luar negeri) serta Penyelenggaraan pelatihan (capacity building).
Program ini juga akan melahirkan sebuah aplikasi, yang diberi nama orang pinter. Aplikasi orang pinter akan menjadi platform untuk membantu pelajar dan mahasiswa dalam mengakses informasi akademik, di antaranya jadwal kuliah/pelajaran, pengumuman, keuangan, prestasi pelajar/mahasiswa, forum diskusi dan informasi lainnya seputar kegiatan akademik. Secara khusus aplikasi orang pinter dapat menjadi andalan informasi prestasi bagi pelajar dan mahasiswa.
Sedangkan bentuk kegiatan yaitu Pelatihan Inkubasi Mahasiswa, Alumni dan Masyarakat; Pelatihan Inkubasi Mahasiswa, Alumni dan Masyarakat; Pelatihan Inkubasi Museum; Program Hands on History; Program Planetarium Sekolah; Program Edukasi Digital Batik; Program Pengembangan Bisnis Start-Up; Program Magang Industri; Benchmarking ke industri Wisata/Home Industry; Revitalisasi Website dan Sosial Media Museum Diknas.
Pelatihan Inkubasi Mahasiswa, Alumni dan Masyarakat terdiri dari Pelatihan Multimedia, Pelatihan Audio Visual, Pelatihan Marketing, Pelatihan Kuliner, Pelatihan Pembukuan, Pelatihan Batik, Pelatihan Desain dan Packaging serta Pelatihan Kewirausahaan. Pelatihan Inkubasi Museum yang terdiri dari Pelatihan Edukator, Pelatihan Kurator, Pelatihan Registrar, Pelatihan Preparator, Pelatihan Konservator, Pelatihan Public Speaking, Pelatihan Kepariwisataan, Pelatihan Pemandu wisata, Pelatihan Bahasa Asing serta Pelatihan IT/ Digital.
Tahapan kegiatan di bulan September 2021 yaitu Sosialisasi Program, Program Hands on History, Program Planetarium Sekolah serta Revitalisasi Website dan Sosial Media Museum Diknas. Kegiatan dibulan Oktober 2021 terdiri dari Pelatihan Inkubasi Mahasiswa, Alumni dan Masyarakat, Pelatihan inkubasi museum serta Program Edukasi Digital Batik. Kegiatan dibulan November 2021 yaitu Program Pengembangan Bisnis Start-Up, Program Magang Industri serta Benchmarking ke industri Wisata/Home Industry. Pada kegiatan dibulan Desember 2021 melakukan Pelaporan dan Diseminasi Program.
Target Audience revitalisasi Museum Pendidikan Nasional UPI Melalui Pengembangan Business Center Berbasis Kampus dengan skema Matching Fund yaitu adanya keterlibatan 5 unsur yaitu mahasiswa, dosen, duni usaha dan dunia industri, dan masyarakat.Sedangkan jumlah kelompok penerima manfaat sebanyak 1000 orang.
UPI melakukan revitalisasi Museum Pendidikan Nasional
Selasa, 5 Oktober 2021 16:22 WIB