Jakarta (ANTARA) - Tanggal 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Tanggal tersebut dipilih setelah pada 2 Oktober 2009 lalu, organisasi kebudayaan dunia UNESCO menetapkan batik sebagai karya agung warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi asli Indonesia, atau Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batik sendiri berarti kain bergambar yang pembuatannya dilakukan secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain, kemudian diproses dengan cara tertentu.
Secara umum, ada 5000 lebih motif batik yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa motif batik yang populer misalnya batik parang kusumo, batik mega mendung, batik sidomukti hingga batik lasem yang memiliki warna khas nan menawan.
Meski memiliki pakem yang kuat dengan filosofi yang luhur, nyatanya motif batik juga bisa diterapkan pada ikon-ikon dunia yang menarik. Salah satunya seperti yang dihadirkan oleh Garuda Kencana Batik.
Lewat program bertajuk Batik For The World, Garuda Kencana Batik bersama majalah berbasis di Singapura Tatler, mencoba mengulik keindahan motif batik khas Nusantara dengan ikon-ikon dunia, dari Eropa hingga Afrika.
Dikatakan oleh pendiri jenama Garuda Kencana Batik Yos Christian Addyputra, program tersebut dibuat dengan tujuan agar batik lebih dikenal di dunia mancanegara, lewat diplomat-diplomat negara sahabat.
"Saya berkolaborasi dengan 17 Duta Besar negara sahabat. Masing-masing mengenakan batik yang sudah kami desain dengan ikon-ikon kultural dan budaya tiap negara masing-masing. Inspirasi saya adalah betul-betul ini batik untuk dunia. Bukan hanya batik Indonesia pada umumnya yang diberikan kepada mereka," kata Yos Christian dikutip dari keterangan resmi, Sabtu.
Ingin melihat keindahan motif batik yang berhasil dipadupadankan dengan ikon populer dunia?
Batik Sekawan Kembang Boket
Untuk kolaborasi motif batik Nusantara dengan Britania Raya, Yos Lewat Garuda Kencana Batik memoles empat bunga nasional masing-masing negara anggota Britania Raya yaitu Skotlandia, Inggris, Wales, dan Irlandia Utara.
"Saya menggabungkan motif bunga daffodil dari Wales dan bunga nasional lainnya, juga ada motif burung robin. Motif tersebut digabung sebagai satu kesatuan Britania Raya, yang kemudian saya kombinasikan dengan motif batik lurik atau garis-garis."
Batik Angsa Kahuripan
Untuk Kedutaan Besar Finlandia, Yos melalui Garuda Kencana Batik mendesain motif batik menyerupai angsa whooper, binatang nasional negara Finlandia. Dalam mitologi bangsa Finlandia, angsa whooper digambarkan memiliki hubungan dengan kehidupan dunia selanjutnya. Untuk menambah kesan misterius nan menawan, Yos juga memberikan sentuhan motif pohon kehidupan bangsa Nordik yaitu Yggdrasil dan motif awan populer khas Cirebon, mega mendung.
Batik Semenan Venus Valdivia
Untuk Kedutaan Besar Ekuador, Garuda Kencana Batik membuat batik dengan perpaduan dengan motif truntum sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat abadi dan subur, dengan ikon budaya Ekuador yaitu sebuah patung perempuan Venus of Vadilfia. Di Ekuador, patung tersebut sering disimbolkan sebagai lambang kesuburan yang dianggap bisa melengkapi motif batik truntum.
Batik Gurdo Petra Kembangan
Kemegahan tempat bersejarah Petra di Yordania dapat dilebur dengan motif batik berbentuk Garuda. Petra yang berarti batu dalam bahasa Yunani, merupakan lokasi bersejarah yang dibangun oleh Kerajaan Nabatea di jantung Gunung Shara sekitar 9-40 SM. Untuk menambah keindahan batik, Yos memberikan sentuhan lain yaitu bunga iris hitam atau black iris sebagai bunga nasional Yordania.
Batik Totem Mega Mendung
Dalam satu kesempatan, Garuda Kencana Batik mempersembahkan motif batik perpaduan budaya Indonesia dengan Kanada, yang kemudian dikenakan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Cameron Mackay.
Dalam rancangannya, Yos memasukkan motif tiang totem khas bangsa pribumi asli tanah Kanada, dengan tambahan latar bunga maple sebagai simbol negara Kanada. Sebagai perpaduan, Yos juga memberi motif batik khas Indonesia yang sangat populer yaitu motif megamendung.
Batik Banji Taeguk
Untuk Kedutaan Besar Korea Selatan, Garuda Kencana Batik mengkombinasikan motif Garuda dengan motif batik hasil asimilasi antara budaya Indonesia dengan bangsa Timur yaitu banji swastika. Kata Yos, di Korea Selatan, banji swastika memiliki arti lebih religius dibanding sekadar motif. Selain banji swastika, batik juga diberi sentuhan motif hewan nasional Korea Selatan yaitu macan, arwana dan elang Korea dengan gaya lukisan Korea tempo dulu.
Batik Tameng Sawunggaling
Sebagai salah satu negara di benua Afrika, Mozambik dikebak memiliki warna bendera negara yang menarik yaitu merah, kuning, hijau dan hitam. Ini juga yang menjadi dasar warna batik perpaduan antara Indonesia dan Mozambik. Selebihnya, Yos menambahkan motif gabungan dari motif perisai suku-suku bangsa Afrika dengan motif batik sawunggaling, yang berbentuk seperti ayam jago.
Batik Liman Siaman
Thailand dikenal sebagai negara Gajah Putih. Itu juga yang menjadi motif dasar perpaduan antara batik Indonesia dengan Thailand. Yos memberikan sentuhan motif parang rusak, dengan padupadan motif ikonik Thailand, yaitu gajah putih.
Baca juga: Presiden Jokowi: Batik bagian gaya hidup Indonesia yang mendunia
Baca juga: Yesung dan Leetuk Suju pamer batik rancangan Gubernur Ridwan Kamil
Keindahan kolaborasi motif batik dengan ikon dunia
Sabtu, 2 Oktober 2021 12:19 WIB