Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Kirana Pritasari mengatakan saat ini terdapat sekitar 4.300 relawan yang terlibat dalam penanganan COVID-19 seiring dengan terjadinya tren penurunan kasus.
"Dari Januari hingga September ini lebih dari 7.000 yang direkrut oleh Kemenkes, ini belum yang direkrut langsung oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan penurunan kasus saat ini yang sudah terjadi, yang aktif sekitar 4.300 relawan," katanya dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Senin.
Kemenkes menyampaikan apresiasi atas kerja yang dilakukan para relawan tersebut menyumbangkan waktu dan tenaga untuk membantu penanganan COVID-19 dengan sempat terjadi peningkatan kasus yang besar pada Juni 2021.
Peningkatan kasus itu mengakibatkan dibutuhkannya pelayanan kesehatan dalam jumlah yang besar, khususnya di tingkat rumah sakit dengan beban yang diemban petugas kesehatan dan relawan sangatlah besar apalagi ditambah risiko paparan penyakit tersebut.
"Tanpa kehadiran mereka, sumbangsih mereka, kita akan sangat sulit melewati masa pandemi ini," katanya.
Untuk menyampaikan apresiasinya, Kirana menjelaskan bahwa pemerintah lewat Kemenkes telah menyalurkan insentif bagi tenaga kesehatan yang ikut menangani COVID-19.
Dalam periode Januari-September 2021 telah disalurkan kepada lebih dari 940.000 tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawab Kemenkes.
Ia menambahkan anggaran yang telah disalurkan adalah sekitar Rp6,4 triliun sebagai insentif tenaga kesehatan.
Selain itu juga disediakan santunan kematian sebagai bentuk penghargaan kepada tenaga kesehatan yang gugur ketika menangani COVID-19, demikian Kirana Pritasari.
Baca juga: Insentif nakes 2021 telah dibayarkan sebesar Rp5,865 triliun
Baca juga: Mendagri tegur 10 kepala daerah yang belum bayar insentif nakes