Garut, 25/2 (ANTARA) - Petani alpukat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami kerugian akibat harga jual melalui bandar anjlok dari harga normal pada musim panen sebelumnya.
"Sekarang hanya dijual ke bandar itu Rp1500 per kilogram. Hasil panennya juga sedikit," kata Asep Suyud petani alpukat asal Kampung Lengkong Kaler, Desa Lengkong, Kecamatan Samarang, Garut, Jumat.
Pada tahun panen sebelumnya, kata Asep harga jual alpukat kepada bandar berkisar Rp2500 hingga Rp3500 per kg, tergantung pihak bandar yang menentukan harga sesuai dipasaran.
Sementara musim panen awal tahun 2011, kata Asep pihak bandar hanya berani membeli alpukat dari petani hanya Rp1500 per Kg karena disesuaikan dengan kondisi harga di pasaran.
"Di pasaran stok alpukat lagi banyak, karena pada beberapa daerah (wilayah Garut) sama sedang panen alpukat, jadi sekarang alpukat memang lagi banyak," kata Asep.
Selain harga alpukat anjlok, kata Asep hasil panen mengalami penurunan hanya satu kuintal, sedangkan panen sebelumnya bisa mencapai sekitar empat kuintal dari jumlah 15 pohon alpukat yang dimiliki di kebun.
Menurunnya hasil panen dan harga anjlok, diakui Asep tentu mengalami kerugian, namun kerugian tersebut tidak terlalu signifikan, karena selama perawatan pohon alpukat tidak mengeluarkan biaya besar.
Meskipun dari hasil panen tahun sekarang alpukat tidak cukup menguntungkan, namun Asep masih dapat menggantungkan keuntungan dari hasil panen padi.
"Hitung-hitung cari tambahan dari hasil panen alpukat, ya, mudah-mudahan panen nanti hasilnya lebih banyak dan harga jualnya tinggi," kata Asep berharap.
Feri P