Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup terkoreksi seiring pelaku pasar yang menyoroti penanganan pandemi oleh pemerintah.
IHSG ditutup melemah 9,35 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.097,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4 poin atau 0,48 persen ke posisi 837,82.
"Dari dalam negeri, ketidakpastian dari kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi menjadi perhatian utama para pelaku pasar," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Efektivitas pemberlakuan PPKM level 4 dinilai dapat memberikan tekanan pada perekonomian di kuartal III 2021. Hal itu seiring dengan tidak ada kepastian terkait dengan keberlanjutan PPKM level 4 hingga 2 Agustus nanti.
Apabila tren kasus mengalami penurunan, maka pemerintah menyebut akan perlahan menurunkan level darurat suatu wilayah menjadi PPKM 3, 2, dan 1. Jika kasus masih tinggi, kemudian sekarang ada diskresi dan pelonggaran sedikit, dinilai juga punya risiko lonjakan seminggu atau dua minggu ke depan.
Sehingga potensi kontraksi di kuartal III juga akan cukup besar dan pemerintah berpotensi gagal dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sehingga ada peluang revisi pertumbuhan ekonomi apabila hal tersebut terjadi.
Sementara itu, pergerakan pasar saham Asia berfluktuasi pasca rilis data penjualan rumah baru di Amerika yang turun 6,6 persen secara musiman dan kenaikan signifikan dari PDB Korea Selatan pada kuartal II 2021. Hal itu menjadikan pergerakan pasar saham kian terbatas menjelang pertemuan The Fed pada pekan ini.
Dibuka menguat, IHSG terus berada di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Namun pada sesi kedua IHSG terkoreksi dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dimana sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 1,31 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang baku masing-masing 1,19 persen dan 0,31 persen.
Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen primer turun paling dalam yaitu minus 1,43 persen, diikuti sektor properti & real estat dan sektor barang konsumen non primer masing-masing minus 0,59 persen dan minus 0,46 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp45,95 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.513.864 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,41 miliar lembar saham senilai Rp12,59 triliun. Sebanyak 198 saham naik, 290 saham menurun, dan 167 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 136,93 poin atau 0,49 persen ke 27.970,22, indeks Hang Seng turun 1.105,89 poin atau 4,22 persen ke 25.086,43, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,16 poin atau 0,01 persen ke 3.138,81.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi naik seiring antisipasi dampak perpanjangan PPKM
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 14,54 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat tipis dipengaruhi perpanjangan PPKM
Pasar soroti penanganan pandemi, IHSG BEI ditutup terkoreksi
Selasa, 27 Juli 2021 17:24 WIB