Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kini sedang mengalami kekurangan jumlah tenaga kesehatan (nakes) mengingat jumlah nakes yang ada saat ini tidak sebanding dengan pasien COVID-19 yang ditangani di rumah sakit, kata Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi dr Hj Sri Enny Mainiarti, SKM
"Kondisi saat ini di Kabupaten Bekasi, empat nakes menangani hingga 30 pasien COVID-19," katanya di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan idealnya satu tenaga kesehatan hanya merawat tiga pasien saja dalam kondisi normal. "Kita kekurangan nakes. Jumlahnya saya tidak bisa sebut karena tidak pegang data, itu angka-angka. Yang jelas saat ini begitu kondisinya," katanya.
Selain minim nakes, katanya, Kabupaten Bekasi juga mengalami antrean pasien COVID-19. Sri Enny menyebut tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) pasien COVID-19 sudah mencapai 85 persen dari total kapasitas rumah sakit.
"Kenapa kita katakan BOR rumah sakit masih 85 persen bukan 100? Karena antrean di bawah itu sudah ada. Mereka 'input' di bawah jam 12 siang, terlihat kosong tapi sebetulnya udah ada antrean. Kalau jam 12 siang sudah tidak memadai," katanya.
Menurut dia kondisi ini dapat diatasi dengan menambah tempat tidur pasien COVID-19 hanya saja pihaknya terkendala minimnya jumlah nakes di Kabupaten Bekasi sehingga banyak pasien yang terlebih dahulu dirawat di IGD rumah sakit sebelum masuk ke kamar pasien setelah kosong.
"Memang satu-satunya cara menambah tempat tidur, tapi kalau nambah tempat tidur kita harus tambah SDM. SDM kita tidak ada," kata Sri Enny Mainiarti.
Direktur RSUD Kabupaten Bekasi dr Hj. Sumarti, M.Kes mengaku telah mengambil sejumlah upaya untuk mengatasi keterbatasan nakes mulai dengan mengurangi pelayanan ruangan rawat inap pasien nonCOVID-19 hingga pembukaan pendaftaran dan seleksi tenaga kesehatan tambahan.
"Sudah kami lakukan, mobilitas nakes kita alihkan mayoritas ke pasien COVID-19 dan rekrutmen juga sudah dilakukan tapi masih juga belum mencukupi kebutuhan. Kalau memungkinkan ada relawan yang ditempatkan di kami, itu pasti sangat membantu," katanya.
RSUD Kabupaten Bekasi saat ini memiliki kapasitas 236 tempat tidur isolasi pasien COVID-19 dengan 16 ruangan khusus pasien bergejala sedang hingga berat yang memiliki riwayat penyakit kritis.
"Saat ini sudah 220 bed dan 16 bed khusus critical illness, berarti totalnya 236. Kita akan menuju 317 ruang kalau memang lonjakan kasusnya terus meningkat, sambil menunggu tambahan nakes tadi," demikian Sumarti.
Baca juga: RSUD Bekasi butuh tambahan tenaga kesehatan tangani pasien COVID-19
Baca juga: Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi rekrut ratusan Relawan Swaber
Baca juga: BPJAMSOSTEK santuni tenaga kesehatan terdampak COVID-19 di Bekasi