Cikarang, Jabar (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengumumkan membutuhkan tambahan tenaga kesehatan guna memaksimalkan penanganan pasien terpapar COVID-19 di daerah itu.
"Kalau memungkinkan ada relawan yang ditempatkan di RSUD, itu pasti akan banyak membantu. Sebab saat ini kami memiliki persoalan pada penanganan COVID-19 akibat minimnya jumlah nakes," kata Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi dr Sumarti di Cikarang, Senin.
Dia mengaku kondisi itu terjadi setelah sekitar 60 tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten Bekasi ikut terpapar COVID-19 usai menangani pasien yang masuk pascalibur Lebaran 2021 sehingga jumlah tenaga yang ada saat ini relatif minim sementara pasien terus berdatangan.
Puluhan tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, tenaga pendamping pasien, perawat, hingga bagian administrasi itu kini tengah menjalani isolasi mandiri.
"Hampir semua profesi yang bekerja di RSUD ada yang isoman. Karena sudah divaksin COVID-19 mereka tidak mengalami gejala berat sehingga kondisinya tidak memburuk pula," ucapnya.
Sumarti mengatakan sudah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan itu seperti mengurangi pelayanan ruangan rawat inap pasien non COVID-19 sehingga perawat bisa dimobilisasi untuk penanganan COVID-19.
Kemudian membuka pendaftaran dan seleksi tenaga kesehatan. Sebanyak 16 dari total 20 orang pelamar dinyatakan lulus dan telah ditempatkan di posisi masing-masing.
Dia menyebut rekrutmen atau seleksi penerimaan tenaga kesehatan yang sempat dilakukan juga belum mampu menjawab kekurangan tenaga kesehatan di rumah sakit pelat merah milik Kabupaten Bekasi itu.
"Rekrutmen telah dilakukan tapi masih juga belum mampu memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di kami," katanya.
Pihaknya akan terus melakukan rekrutmen perawat sehingga jumlah perawat dapat setara dengan penambahan tempat tidur ruang isolasi pasien COVID-19.
"Hari ini saya ikut rapat bersama Bappeda, BPBD, dan Plh Sekda Kabupaten Bekasi. Salah satu yang akan dibahas adalah jumlah tenaga kesehatan ini," ucapnya.
RSUD Kabupaten Bekasi saat ini berkapasitas 236 tempat tidur isolasi pasien COVID-18 dengan 16 ruangan di antaranya difungsikan khusus bagi pasien COVID-19 bergejala sedang hingga berat dan memiliki riwayat penyakit kritis.
"Saat ini sudah 220 dengan yang critical illness itu sudah 16, berarti 236. Nanti itu kita menuju 317 ruang kalau memang lonjakannya terus meningkat, seperti itu. Cuma permasalahannya tadi, keterbatasan SDM," kata dia.
Baca juga: RSUD Bekasi siapkan skema triase bergerak untuk identifikasi penyakit pasien
Baca juga: Kota Bekasi izinkan jenasah COVID-19 dikuburkan di makam keluarga