Garut (ANTARA) - Petani muda yang tergabung dalam Kelompok Hamasyah Husnul Khotimah berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Garut melakukan gerakan mengolah lahan "gamblung" atau tidak produktif menjadi produktif dengan ditanami jagung untuk kebutuhan industri pakan.
"Di Garut ini sangat luas, banyak lahan pertanian yang masih 'gamblung' dan belum dimanfaatkan secara maksimal," kata Ketua Kelompok Hamasyah Husnul Khotimah Teguh Nugraha di Garut, Selasa.
Ia menuturkan program pemanfaatan tanam jagung oleh kelompok petani muda itu dilakukan kerja sama dengan Dinas Pertanian dan pemilik lahan yang nantinya dari hasil panen dilakukan bagi hasil.
"Kami ini menggunakan konsep kerja sama antara pemerintah, petani, dan kita. Bila sudah panen bagi hasil, jadi tanahnya produktif," kata Teguh.
Menurut dia, hasil kajian di lapangan ada 5.00p hektare lahan di Kabupaten Garut yang kondisinya tidak produktif atau tidak dimanfaatkan lahannya dengan baik oleh pemiliknya sehingga tidak memberikan hasil secara finansial.
Kelompok Hamasyah Husnul Khotimah yang berjumlah 30 orang itu, kata dia, sudah siap secara ilmu pertanian ditunjang dengan teknologi untuk mengubah lahan tidak produktif menjadi areal tanaman jagung yang bernilai ekonomis.
"Sementara ini kita lakukan uji coba di Tarogong Kaler, Cipanas seluas 8 hektare, ke depan rencana kita pengembangan target 5.000 hektare lahan," katanya.
Ia mengungkapkan alasan pemanfaatan lahan "gamblung" dengan tanaman jagung karena komoditas tersebut memiliki potensi pasar yang cukup bagus sehingga tidak akan sulit menjualnya.
Tanaman jagung yang akan dikembangkan, kata dia, pertama tanaman jagung untuk menyuplai pakan ternak sapi, kemudian jagung biji untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi perusahaan ternak ayam.
"Lebih orientasi ke market, jagung itu untuk batang dan daunnya bisa ke sapi, jagung pipil juga banyak yang cari, pasarnya jelas," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga menyatakan Kabupaten Garut sedang fokus pengembangan pada komoditas jagung karena memiliki pasar yang cukup bagus dan selama ini menjadi pemasok terbesar di Provinsi Jawa Barat.
Pemkab Garut, kata, dia, upaya pengembangan potensi jagung di Garut itu dengan cara sistem kerja sama dengan kelompok tani atau perusahaan sehingga produksinya bisa lebih banyak dan menguntungkan.
"Untuk jagung ini kegiatannya korporasi, kita dorong program ini," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut pertahankan wilayah utara sebagai penghasil jagung
Baca juga: Tingkatkan produksi, Pemkab Garut perluas lahan jagung
Baca juga: Garut pasok jagung untuk kebutuhan industri pakan di Jabar