Jenewa (ANTARA) - Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (7/6) mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memaksa China untuk memberikan lebih banyak data mengenai asal mula COVID-19.
Badan PBB itu juga akan mengusulkan studi yang diperlukan untuk memahami di mana virus muncul ke "tingkat berikutnya."
Didesak oleh wartawan tentang bagaimana WHO akan "mendesak" China supaya lebih terbuka, Mike Ryan selaku direktur program kedaruratan, saat konferensi pers mengatakan bahwa "WHO tidak memiliki kuasa untuk memaksa siapa pun mengenai hal ini."
"Kami sangat mengharapkan kerja sama, masukan dan dukungan dari seluruh negara anggota dalam upaya itu," kata Ryan.
Ada teori yang berlawanan: bahwa virus melompat dari hewan, kemungkinan dimulai dengan kelelawar, ke manusia, atau bahwa virus berasal dari salah satu laboratorium di Wuhan, China. Anggota tim investigasi sumber COVID-19 WHO yang bertolak ke China awal tahun ini mengaku tidak mendapatkan akses ke semua data, sehingga terus memicu perdebatan atas keterbukaan dari negara tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pakar WHO persiapkan proposal untuk studi lanjutan tentang asal virus corona
Baca juga: WHO menduga COVID-19 ditularkan kelelawar ke manusia lewat hewan lain
Baca juga: WHO: Butuh penelitian bertahun-tahun untuk ketahui asal usul COVID-19