Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan harga indeks pasar untuk produk bahan bakar nabati jenis biodiesel di dalam negeri sebesar Rp11.034 per liter pada Juni 2020.
"Besaran harga indeks pasar bahan bakar nabati jenis biodiesel bulan Juni 2021 sebesar Rp11.034 per liter ditambah ongkos angkut," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam keterangannya yang dikutip Sabtu.
Banderol harga tersebut naik sebesar 7,86 persen dibandingkan harga indeks pasar bulan sebelumnya senilai Rp10.229 per liter.
Kenaikan harga ini terjadi akibat meningkatnya harga rata-rata minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
Pada 25 Maret - 24 April 2021, harga rata-rata minyak sawit mentah Rp10.520 per kilogram dengan nilai konversi bahan baku menjadi biodiesel sebesar 85 dolar Amerika Serikat per ton.
Sedangkan periode 25 April - 24 Mei 2021, harga rata-rata minyak sawit mentah dibanderol lebih mahal Rp11.462 per kilogram dengan nilai konversi bahan baku menjadi biodiesel sama seperti bulan sebelumnya.
Nilai tukar mata uang menggunakan referensi rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 25 April - 24 Mei sebesar Rp14.363 per dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, angka pemanfaatan biodiesel campuran 30 persen minyak sawit dan 70 persen solar yang dikenal B30 tumbuh tiga kaliipat dalam waktu lima tahun terakhir.
Pada 2015, bahan bakar B10 dengan realisasi produksi mencapai 3 juta kiloliter, kemudian meningkat menjadi B30 dengan realisasi 8,5 juta kiloliter pada 2020.
Tahun ini, pemerintah menargetkan angka penyaluran biodiesel sebanyak 9,2 juta kiloliter yang bertujuan menjaga stabilitas harga minyak sawit mentah melalui serapan produksi biodiesel untuk kebutuhan dalam negeri.
Baca juga: MBA ITB kaji faktor penentu pertumbuhan industri biodiesel
Baca juga: ESDM tetapkan harga pasar biodiesel Rp10.229 per liter pada Mei