Jakarta (ANTARA) - IPB University menilai bahwa investasi bidang peternakan dengan model "focus farm" merupakan salah satu skema yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
"Contoh skema investasi yang bisa diterapkan di desa pada bidang peternakan adalah dengan model focus farm dalam jangka waktu lima tahun," kata Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University, Prof Muladno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan menggandeng berbagai pemangku kepentingan atau stakeholder untuk kerja sama agar semua produk peternakan terintegrasi juga tidak kalah penting.
"Peternak bisa mendapatkan potensi keuntungan hingga 80 persen apabila skema investasi bisa diterapkan," kata Prof Muladno saat membuka webinar Serial Komunitas yang diadakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini mengharapkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat mengembangkan ekonomi skala lokal.
"Ketika BUMDes ini sudah terbentuk dengan baik, kami juga akan menyiapkan pasar dengan menggandeng startup sebagai mitra kerja sama. Tujuannya agar penjualan produk dari masyarakat desa bisa dipasarkan terutama dalam rangka membangkitkan perekonomian pada periode pandemi ini," katanya.
Dalam webinar itu, Social Enterprise, Trihadi Saptoadi menilai bahwa perlu melibatkan filantropi agar masyarakat desa seperti petani dan peternak dapat mempunyai modal usaha dengan biaya yang terjangkau.
"Masyarakat kecil seperti yang ada di desa saat ini agak kesulitan mendapatkan modal untuk usaha karena terbatasnya opsi yang rasional," katanya.
Sementara itu, Pakar Digital Desa, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University Lala M Kolopaking mengatakan bahwa pondasi pada program pembangunan berkelanjutkan (sustainable development goals/SDG’s) adalah tentang climate action serta mengulas kondisi aktual investasi sosial ini dan usaha kreatif.
"Tanggung jawab kita bersama untuk generasi muda yang angkanya akan meledak pada sekitar tahun 2040-an ini adalah menyiapkan calon-calon inovator," katanya.
Baca juga: Alumni IPB rintis "Fishlog" bagi petambak dan nelayan
Baca juga: IPB dorong mahasiswanya jadi petani milenial
Baca juga: Kemenkop-UKM kembangkan model korporatisasi petani