Bandung (ANTARA) - Sekitar 3.600 lebih pelari dari 20 negara, dipastikan akan berpartisipasi dalam event lari di alam terbuka Tahura Trail Running Race 2025 (TTRR 2025) pada 25-26 Januari 2025 di Taman Hutan Raya Ir H Djuanda.
Organizing Committee TTRR 2025 Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa untuk tahun 2025 ini, event yang masuk edisi ke-10 nya ini, mampu menjaring animo besar masyarakat dengan sudah habisnya slot peserta dalam waktu sebulan pendaftaran.
Baca juga: Pasar Leuweung Tahura jadi ruang promosi teh-kopi Jabar
"Per pekan lalu total peserta telah 3.565 peserta. Tapi ini masih terus bergerak, untuk update data mungkin sudah mencapai 3.600 peserta," kata Taufik di kawasan Jalan Sumatera Bandung, Selasa petang.
Lebih lanjut, Taufik mengatakan event lari yang digelar dengan berkolaborasi bersama Eiger Tropical Adventure ini, diikuti oleh para peserta yang berasal dari 27 Provinsi di Indonesia serta ada juga dari mancanegara.
"Ada juga yang daftar untuk ikut kegiatan ini dari luar negeri. Sejauh ini ditotal ada 20 negara asal peserta," ucapnya.
Race Director TTRR 2025 Ridwan Fauzi mengatakan dalam edisi lari lintas alam ini, akan terdiri dari beberapa kategori mulai keluarga 7 km, 10 km, 17 km, half marathon 21 km, hingga marathon 42 km.
"Mereka akan menyusuri trek yang disiapkan dengan berbagai medan mulai dari kawasan hutan, melintasi air, bahkan juga gang-gang perkampungan penduduk," kata Ridwan.
Untuk persiapan sendiri, Ridwan mengatakan bahwa sampai dengan waktu yang tersisa beberapa hari ini, persiapan telah memasuki tahap akhir.
"Kesiapan sekitar 90 persen termasuk pembagian jadwal," ucapnya.
Chief Operating Officer Eiger Mario Pratama mengungkapkan dengan dalam setiap penyelenggaraannya event yang jadi pelopor lomba lari trail dengan mengusung konsep Sport Tourism Sustainability ini, mengedepankan unsur sportivitas, keselamatan, fun, dan turut serta dalam pelestarian alam.
Termasuk, kata dia tahun 2025 ini, di mana menawarkan konsepp yang memadukan sensasi lari lintas alam dengan aksi konservasi lingkungan, serta pertunjukan seni budaya Jawa Barat yang eksotis, dengan slogan Satu Pelari Satu Pohon.