Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur di desa-desa untuk meningkatkan produksi komoditas jagung di daerahnya pada 2025 sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Selasa, menyampaikan pihaknya telah menyusun skema pelaksanaan program ini yang melibatkan seluruh desa di Kabupaten Cirebon, untuk mengelola setidaknya satu hektare lahan tidur agar lebih produktif.
“Kami sudah memulai penanaman jagung dan mengadakan pertemuan dengan para camat untuk menyampaikan skema program ini. Jika terealisasi di 412 desa, kami memerlukan sekitar 6,3 ton benih," katanya.
Ia mengatakan saat ini pemerintah daerah tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), untuk memastikan ketersediaan benih sesuai alokasi yang ditetapkan.
Adapun kini, Pemkab Cirebon mulai melaksanakan penanaman jagung pada lahan seluas 250 hektare di beberapa lokasi yang ditunjuk sebagai kawasan percontohan.
Wahyu menjelaskan potensi panen jagung dari program ini cukup besar yakni jagung pipil diperkirakan mencapai 5,7 ton per hektare, sementara jagung manis sekitar 10 ribu ton per hektare.
Menurutnya, program ini sangat strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan lahan desa yang sebelumnya kurang produktif.
“Secara total, potensi panen satu musim diproyeksikan mencapai 1.300 ton. Targetnya jelas, program ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi pertanian daerah sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian masyarakat,” ujarnya.