Jakarta (ANTARA) - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Istiono menegaskan pos penyekatan siap menghalau pemudik yang menggunakan angkutan darat sesuai dengan keputusan pemerintah tentang peniadaan mudik.
"Hari ini kami laksanakan survei, saya bersama Dirut Jasa Raharja ada Pak Dirlantas Polda Jabar ada Kapolresta Cirebon dan Kabag Ops untuk melihat kesiapan titik-titik penyekatan yang akan dibangun," kata Irjen Pol. Istiono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan itu, Istiono bersama pihak berkepentingan lainnya meninjau kesiapan pos penyekatan mudik di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Titik penyekatan awal jalur yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Barat, yaitu pada KM 31 Tol Jakarta Cikampek. Kakorlantas mendapat pemaparan dari jajaran Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya terkait dengan skema penyekatan peniadaan mudik.
Selanjutnya, di jalur arteri, yaitu di pos tangguh Karawang, Kakorlantas juga mendapatkan penjelasan pos penyekatan mencegah pemudik.
Kakorlantas mengaku puas dengan kesiapan anggota menghalau pemudik dengan cara memutarbalikkan kendaraan sebagaimana peniadaan mudik yang ditetapkan oleh Pemerintah.
"Tadi sudah saya cek dari Jakarta, Bekasi, lokasi titik penyekatan akan dilaksanakan," ujarnya.
Disebutkan pula beberapa titik jalur alternatif maupun jalur tikus yang sudah diantisipasi di masing-masih polres dari bekasi perbatasan kota, perbatasan kabupaten sudah dibangun dan dilaksanakan, dikelola dengan instansi terkait, kemudian diatur tentang waktu jam jaganya semua telah ter-manage dengan bagus.
Kakorlantas juga mengingatkan petugas agar mewaspadai jalur alternatif karena pemudik akan melakukan berbagai upaya agar lolos pulang kampung halaman.
"Dari Karawang pun tadi setelah dicek, saya lihat titik yang dibangun 14 titik, termasuk jalur-jalur kecil, jalur atlernatif, jalur tikus juga sudah dilakukan pembangunan pos-pos penyekatan," katanya.
Hingga wilayah Pejagan, Cirebon, petugas mendirikan sembilan titik penyekatan terdiri atas satu titik di tol dan delapan titik di jalur arteri, termasuk jalan tikus.
Kakorlantas juga mendengarkan paparan dari Kasatlantas Polres Brebes, Kasatlantas Polri Tegal, Kasatlantas Polres Pemalang, Kasatlantas Polres Pekalongan, dan Kasatlantas Polres Kendal. Mereka memaparkan skema penyekatan di tiap pos.
Lebih lanjut, Kakorlantas menekankan bahwa Operasi Ketupat 2021 merupakan operasi kemanusiaan dengan tindakan persuasif dan humanis untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Operasi Ketupat 2021 pada tanggal 6—17 Mei, selama 12 hari. Operasi ini operasi kemanusiaan, tindakan kami ialah persuasif humanis, hanya memutarbalik arah. Ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Diketahui bahwa Pemerintah menetapkan peniadaan mudik Lebaran 2021 mulai 6—17 Mei. Aturan ini berlaku untuk ASN, TNI/Polri, BUMN, pegawai swasta, dan masyarakat umum.
Menindaklanjuti hal itu, Korlantas Polri telah menyiapkan 333 titik penyekatan dari Lampung sampai Bali untuk menghalau masyarakat mudik Lebaran 2021.
Baca juga: Kakorlantas Polri: Tak ada penyekatan pemudik sebelum 6 Mei
Baca juga: Kakorlantas Polri pastikan hanya memutar balik kendaraan pemudik Lebaran
Baca juga: Kakorlantas: Ada 333 pos penyekatan mudik Lebaran 2021