Bandung, 5/8 (ANTARA) - Sekitar 100 karyawan PT Cahaya Mitra Damai (CMD) berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis, menolak keberadaan pimpinan perusahaan dari India yang tidak membayar gaji karyawannya.
"Adanya perubahaan kepemilikan dan struktur kepemimpinan perusahaan yang kini tidak jelas, membuat 340 karyawan PT CMD belum menerima gaji bulan April sampai sekarang," kata Ketua Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (GOSBI) Jabar Asep Salim Kamim, di sela-sela aksi itu.
Kepada wartawan, dia menuturkan, selain tidak membayar upah karyawan, pemilik PT CMD yang baru, yang asal India itu, melakukan PHK kepada 21 karyawan.
"Parahnya lagi, akibat ketidakjelasan manajemen perusahaan ada 21 kawan kami yang terkena PHK sepihak tanpa penjelasan," ujar Asep.
Menurutnya, PT CMD semula dimiliki oleh Bill Technico namun sekitar bulan April kepemilikiannya berpindah tangan kepada Vindai (pengusaha asal India).
Asep mengatakan, beberapa upaya telah dilakukan oleh karyawan PT CMD untuk memperoleh hak-hak mereka.
"Sebelumnya kami telah melaporkan masalah ini ke Disnaker Kabupaten Bandung tapi hingga kini belum ada hasilnya," katanya.
Selain itu, untuk mendapatkan perlindungan hukum, karyawan PT CMD juga meminta bantuan kepada Komisi E DPRD Kabupaten Bandung.
"Oleh karenanya, untuk mendapat status kami dan menuntut hak kami yang ditindas pengusaha India, kami meminta agar Gubernur Jabar memperhatikan nasib kami," kata dia.
Dalam aksinya, massa membawa bendera dan poster bertulisana "Bapak Gubernur, kami karyawan PT CMD meminta gubernur agar memperhatikan nasib kami yang diintimidasi pihak perusahaan dari India". ***3***
Ajat S