Cirebon (ANTARA) - Cadangan beras di gudang yang berada di bawah Kantor Cabang Bulog Cirebon, Jawa Barat, bisa untuk kebutuhan 13 bulan ke depan, dan bahkan saat ini tak bisa menyerap gabah petani secara maksimal.
"Cadangan beras kita bisa mencapai 13 bulan ke depan," kata Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon Ramadin Ruding di Cirebon, Senin.
Menurutnya saat ini terdapat 70 ribu ton cadangan beras milik pemerintah dan komersial yang tersimpan di beberapa gudang milik Bulog Cirebon.
Dengan jumlah tersebut kata Ramadin, maka asumsinya bisa untuk 13 bulan ke depan, karena estimasi penyaluran beras dari Bulog Cirebon maksimal 5.000 ton.
"Estimasi kita per bulan menyalurkan 5.000 ton, jadi ketika jumlah stok beras tersebut dibagi, maka akan ketemu antara 13 sampai 14 bulan ke depan," katanya.
Sementara untuk kapasitas gudang di Bulog Cirebon lanjut Ramadin, yaitu 111 ribu ton dan saat ini terpakai 70 ribu ton, artinya terdapat sisa penyimpanan 41 ribu ton lagi.
Akan tetapi sisa tersebut tidak dapat digunakan secara penuh, karena adanya tumpukan beras yang tidak beraturan, sehingga hanya bisa dioptimalkan untuk menampung 21 ribu ton saja.
"Dengan kondisi gudang yang hanya bisa menampung 21 ribu ton, maka kami tidak mengoptimalkan target penyerapan di 2021," katanya.
Baca juga: Produksi beras Kabupaten Cirebon surplus setiap tahunnya
Baca juga: Dinas Pertanian Cirebon sebut harga gabah petani di bawah HPP saat ini
Baca juga: Bulog Cirebon sebut 5.000 ton beras impor 2018 masih di gudang