JAKARTA (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bisa masuk ke dalam jajaran 10 besar bank syariah dunia karena telah memiliki aset lebih dari Rp240 triliun.
“Hasil penggabungan ini membuat Bank Syariah Indonesia memiliki aset lebih dari Rp240 triliun dan ditargetkan masuk ke dalam 10 jajaran bank syariah di dunia. Maka kita doakan dan terus dukung manajemen dari BSI untuk mampu mewujudkan cita-cita mulia ini agar semakin terciptanya ekosistem syariah yang komprehensif tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia,” kata Erick dalam diskusi vritual ISEI Jakarta, Rabu.
Meski Indonesia sedikit terlambat menerapkan sistem keuangan syariah dibandingkan negara lain, lanjutnya, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia memiliki keunggulan tersendiri.
“Diproyeksikan di tahun 2025 Indonesia akan memiliki 184 juta penduduk muslim dewasa di mana lebih dari 50 persen merupakan kalangan menengah atas serta mayoritas bekerja di sektor swasta,” jelasnya.
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah itu juga menjelaskan bahwa jasa keuangan syariah tumbuh cukup pesat meskipun di tengah pandemi. Pertumbuhan aset perbankan syariah pada 2020 meningkat sebesar 10,9 persen sedangkan konvensional hanya 7,7 persen.
Begitu juga dengan dana pihak ketiga, perbankan syariah mengalami peningkatan sebesar 11,56 persen sedikit lebih unggul dibandingkan bank konvensional dengan peningkatan 11,49 persen.
“Dari sisi pembiayaan perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan terbesar 9,4 persen, jauh mengungguli perbankan konvensional yang hanya tumbuh sebesar 0,55 persen. Selain itu market share pasar modal syariah sudah mencapai 17,39 persen, jumlah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah sebanyak 4115 unit,” tambah Erick.
Di sisi lain, kata Erick, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia juga mendapat banyak apresiasi dunia internasional sepanjang 2020. Seperti Islamic Finance Development Report 2020 yang menempatkan Indonesia pada ranking kedua secara global dan Global Islamic Economy Indicator 2020 yang menempatkan Indonesia pada posisi empat secara global.
Untuk mencapai target tersebut, Erick menjelaskan bahwa diperlukan koordinasi yang kuat antara seluruh stakeholder termasuk koordinasi dengan komunitas dan kelompok keagamaan.
Selain juga, penguatan rantai nilai halal, penguatan keuangan syariah, penguatan UMKM dan penguatan digital yang menjadi empat strategi utama masyarakat ekonomi digital.
“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia disertai dengan keteguhan bekerja dengan akhlak, Insya Allah kita mampu menjawab semua tantangan dan mampu mengubah peluang menjadi pertumbuhan secara prudent dan sustainable,” katanya.
Baca juga: BSI optimalkan pembiayaan untuk UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
Baca juga: Bank Syariah Indonesia dorong pertumbuhan pembiayaan perumahan BSI Griya Hasanah