Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan Jalan Tol Jagorawi dan Cipularang meraih Standar Internasional Bintang Tiga terkait road asssement.
Direktur Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, hasil penilaian jalan tol pertama di Indonesia ini telah memenuhi target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), serta target Global Road Safety Performance (GRSP) untuk mencapai standar teknis yang memperhatikan keselamatan jalan.
”Road assessment adalah upaya kami untuk memastikan jalan yang lebih berkeselamatan berdasarkan standar internasional. Dengan mencapai rating bintang tiga atau lebih berdasarkan Standar Global iRAP, yang artinya aman dan lebih baik dalam rangka memastikan keselamatan infrastruktur jalan,” ujar Subakti Syukur dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Untuk menjalankan road assessment program, Jasa Marga menjalin kerja sama dengan International Road Assessment Programme (iRAP). Melalui kerja sama ini, Jasa Marga mendapat pelatihan dari iRAP mengenai proses pelaksanaan road assessment.
CEO iRAP Rob McInerney mengucapkan selamat kepada Jasa Marga atas komitmen dan pencapaian yang telah didapatkan.
"Pencapaian ini akan memberikan manfaat keselamatan bagi pelanggan mereka dan merupakan kontribusi signifikan untuk memenuhi target SDGs oleh PBB yaitu mencapai rating bintang 3 atau lebih baik," kata Rob.
Jasa Marga bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menyelesaikan road assessment terhadap Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol Cipularang. Dari hasil asesmen tersebut, kedua jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga ini masing-masing mencapai target rating bintang 3.
Hasil ini merupakan rating bintang keseluruhan yang diambil dari rata-rata penilaian asesmen tiap jalan tol. Komponen penilaian road assesment secara keseluruhan melingkupi penilaian sarana perlengkapan jalan serta kondisi jalan dari total panjang jalan tol.
Untuk Jalan Tol Jagorawi dari total asesmen panjang jalan 86,20 Km (arah Jakarta dan arah Bogor) mendapatkan 3 jenis rating dengan rincian rating bintang 5 (sebesar 5,8 persen untuk 5 Km), rating bintang 4 (sebesar 75,64 persen untuk 65,20 Km) dan rating bintang 3 (sebesar 18,56 persen 16,00 Km).
Sedangkan untuk Jalan Tol Cipularang dari penilaian total asesmen panjang jalan 112,90 Km (arah Jakarta dan arah Bandung) memiliki 2 jenis rating dengan rincian rating bintang 4 (sebesar 41,54 persen dari 46,90 Km) dan rating bintang 3 (sebesar 58,46 persen untuk 66,00 Km).
Road assesment ini bertujuan untuk menekan angka kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas di jalan. Selain itu, road assessment bertujuan untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), serta target Global Road Safety Performance (GRSP) dan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan Indonesia 2011 - 2035.
Dalam pelaksanaan road assessment, Jasa Marga memanfaatkan mobil Hawkeye 2000 yakni sebuah mobil pintar berbasis sensor yang mampu mendeteksi potensi kerusakan jalan. Kendaraan ini digunakan oleh anak usaha Jasa Marga yakni PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), yang bergerak di bidang pemeliharaan jalan tol.
Baca juga: Jasa Marga rekayasa lalu lintas Tol Cipularang selama pemasangan girder
Baca juga: Penyesuaian tarif tol Cipularang dan Padaleunyi ditunda Kementerian PUPR
Baca juga: Polda Jabar : Radar kecepatan perlu diterapkan di jalan tol