Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, melakukan pemetaan untuk mengatasi keterbatasan vaksin COVID-19 tahap dua dengan memprioritaskan penerima vaksin yang berada di zona merah COVID-19.
"Jadi tidak semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah) ini mendapatkan vaksinasi, kita berdasarkan skala prioritas mana dulu yang harus kita berikan dalam tahap ini, nanti tentunya tahap berikutnya selain besok lusa yang akan divaksin akan dilaksanakan vaksinasi pada instansi lain," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman usai kegiatan vaksinasi tenaga kesehatan di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan vaksinasi tahap dua untuk sasaran pelayanan publik itu dibagi dua sesi yakni vaksinasi massal dan juga vaksinasi selektif berdasarkan skala prioritas.
Mereka yang menjadi sasaran vaksin tahap dua yakni pedagang di pasar, pegawai pemerintahan, anggota TNI, Polri, tenaga pendidikan dan instansi yang secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Jadi ada dua sesi, yang pertama sesi massal tingkat kabupaten, yaitu TNI, Polri, kemudian tingkat kecamatan, nah kalau tingkat kecamatan berarti ini otomatis semua yang ada di Forkopimcam yaitu dari camatnya, dari polseknya, MUInya itu yang sifatnya massal, yang kedua itu ada sifatnya selektif," katanya.
Menurut dia, jumlah dosis vaksin untuk kebutuhan sasaran vaksinasi tersebut idealnya mencapai 70 ribuan orang dikali dua sehingga membutuhkan 150 ribuan dosis vaksin.
Sedangkan jatah vaksin tahap dua untuk Kabupaten Garut, kata Asep, hanya diberikan 33 ribuan dosis vaksin atau untuk 16.500 orang, sehingga pemerintah daerah melakukan pemetaan prioritas penerima vaksin.
"Tentunya dengan keterbatasan vaksin yang ada, kebutuhan vaksin tahap dua kita itu di atas 70 ribu lebih, jadi kalau dua putaran 150 ribu dosis, sementara yang ada sekarang itu hanya 33 ribu dosis jadi baru bisa dilaksanakan pada 16.500 orang, berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan 'mapping' berdasarkan skala prioritas," katanya.
Asep menyampaikan saat ini pelaksanaan vaksinasi tahap satu untuk vaksin pertama sasaran tenaga kesehatan sudah mencapai di atas 95 persen, sedangkan untuk vaksin kedua kalinya baru 55 persen.
Namun saat ini, kata dia, sedang dilaksanakan vaksin COVID-19 untuk 600 tenaga kesehatan di Garut sehingga vaksin kedua itu sudah mencapai 80 persen.
"Putaran kedua pada nakes ini baru mencapai sekitar 55 persen, tentunya dengan hari ini 600 itu sudah menukik sekitar 80 persen lah, saya kira dalam beberapa hari ke depan tenaga kesehatan akan selesai," katanya.
Baca juga: Dinkes Garut skrining tenaga kesehatan untuk divaksinasi
Baca juga: Pemkab Garut siapkan Rp1,7 triliun guna penanganan COVID-19
Baca juga: Lima pimpinan daerah Garut tak memenuhi syarat divaksin COVID-19