Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan barang bukti dan tersangka Direktur Utama PT Kings Property Indonesia Sutikno (STN) dalam kasus suap perizinan dan properti di Kabupaten Cirebon ke penuntutan, agar dapat segera disidangkan.
Sutikno merupakan tersangka penyuap mantan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra (SP).
"Selasa, tim penyidik KPK melaksanakan tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti) kepada tim JPU (jaksa penuntut umum) dengan tersangka STN dalam perkara dugaan suap kepada SP," ujar Pelaksana Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangannya, di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya berkas perkara penyidikan Sutikno telah dinyatakan lengkap oleh tim JPU.
"Penahanan dilanjutkan oleh tim JPU selama 20 hari ke depan terhitung sejak 23 Februari 2021 sampai dengan 14 Maret 2021 di Rutan KPK Kaveling C1," kata Ali.
Ia mengatakan selama proses penyidikan terhadap Sutikno, juga telah diperiksa 30 saksi di antaranya Sunjaya dan para aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Cirebon.
Sutikno telah ditetapkan sebagai tersangka bersama GM Hyundai Engineering and Construction Herry Jung (HJ) pada 15 November 2019.
Dua tersangka itu disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam konstruksi perkara disebutkan tersangka Herry diduga memberi suap sebesar Rp6,04 miliar kepada Sunjaya terkait dengan perizinan PT Cirebon Energi Prasarana membangun PLTU 2 di Kabupaten Cirebon dari janji awal Rp10 miliar.
Sedangkan tersangka Sutikno diduga memberi suap sebesar Rp4 miliar kepada Sunjaya terkait dengan perizinan PT Kings Property Indonesia.
Perkara di Kabupaten Cirebon itu berawal dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 24 Oktober 2018.
Dalam OTT tersebut, KPK menyita barang bukti uang tunai Rp116 juta dan bukti setoran ke rekening total Rp6,4 miliar serta menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu Sunjaya dan mantan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Cirebon Gatot Rachmanto.
Keduanya telah divonis bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.
Kasus ini merupakan pengembangan perkara kedua, setelah sebelumnya KPK pada 4 Oktober 2019 menetapkan Sunjaya menjadi tersangka dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan total penerimaan sekitar Rp51 miliar.
Baca juga: KPK cecar dua saksi terkait pemberian uang ke mantan Bupati Cirebon Sunjaya
Baca juga: KPK panggil enam saksi kasus suap perizinan dan properti Cirebon