Cianjur (ANTARA) - Kepala ruangan isolasi RSUD Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia karena COVID-19 setelah sempat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit itu karena mengalami gejala tertular virus corona jenis baru tersebut.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Senin, mengatakan dokter yang juga Kepala Ruang Isolasi Matahari RSUD Cianjur itu, beberapa hari sebelumnya mengeluhkan sakit dengan gejala terpapar virus sehingga mendapatkan penanganan medis di RSUD Cianjur.
"Selang beberapa hari mendapat perawatan, tenaga kesehatan yang juga kepala ruangan itu, meninggal dunia dan dimakamkan di kampung halamannya di Rajamandala, Bandung Barat," katanya.
Pihaknya langsung melakukan penelusuran terkait tertularnya tenaga kesehatan yang juga dokter tersebut, dengan cara melakukan pemeriksaan tes cepat dan usap atau RT-PCR terhadap keluarga dan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengannya, sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus berbahaya itu.
Ia menjelaskan meninggalnya kepala ruangan isolasi RSUD Cianjur itu, menambah jumlah tenaga kesehatan yang meninggal dunia di Cianjur menjadi dua orang.
Pihaknya akan terus meningkatkan pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kesehatan sebagai upaya memastikan kondisi kesehatan para garda terdepan penanganan pasien COVID-19 di Cianjur.
"Selama pandemi COVID-19, sudah dua orang tenaga kesehatan yang meninggal dunia, sebelumnya tenaga kesehatan di Puskesmas Cikondang, Kecamatan Bojongpicung," katanya.
Hingga saat ini, Satgas COVID-19 Cianjur mencatat tenaga kesehatan yang terpapar virus itu mencapai 100 orang dan seluruhnya sudah sembuh serta sudah kembali bertugas seperti biasa. Sebagian besar mereka yang terpapar sempat menjalani isolasi mandiri di rumah, vila khusus, dan RSUD Cianjur bagi yang disertai penyakit.
Baca juga: 504 tenaga kesehatan meninggal karena COVID-19 hingga Desember
Baca juga: Jumlah tenaga medis gugur akibat COVID-19 bertambah
Baca juga: IDI catat 342 petugas medis gugur akibat terinfeksi COVID-19