Tasikmalaya, 25/5 (ANTARA) - Kasatpol Pamong Praja (PP) Kota Tasikmalaya Haddy Riyadi yang menjadi korban pemukulan seorang oknum pengunjuk rasa di halaman kantor wali kota, Selasa siang, mengatakan tidak akan melapor ke polisi.
"Tidak akan melapor ke polisi, biasa itu anak kecil yang lagi cari perhatian," kata Haddy saat dihubungi wartawan, Selasa sore, terkait tindak lanjut aksi pemukulan yang menimpannya.
Meskipun mendapatkan pukulan di bagian muka oleh tangan kosong oknum pengunjuk rasa, Haddy menegaskan tidak akan memprosesnya melalui jalur hukum.
Menurut dia, para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) Tasikmalaya itu tergolong anak muda yang masih membutuhkan pembinaan.
Haddy mengaku mendapat pukulan saat hendak menghalangi tindakan oknum yang membawa bongkahan batu ketika akan memecahkan kaca bagian depan kantor wali kota.
Upaya tersebut berhasil menggagalkan aksi pengunjuk rasa hingga batu tidak mengenai kaca kantor wali kota, namun oknum pengunjuk rasa mencoba melawan petugas yang ada di depannya.
Aksi perlawanan tersebut membuat tangan pelaku mengenai muka Kasatpol dan petugas Satpol PP yang berada di sekitar pimpinannnya mencoba menangkap oknum tersebut.
Pengunjuk rasa yang berjumlah sekitar 16 orang itu kemudian berlari keluar dari halaman kantor wali kota hingga terjadi aksi kejar-kejaran.
Hingga aksi tersebut berhasil diredam setelah jajaran petugas keamanan Polresta Tasikmalaya dari Kesatuan Dalmas melakukan penghalauan meminta massa untuk bubar.
Sementara itu unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut berawal saat petugas Satpam berupaya memadamkan ban yang dibakar para pengunjuk rasa.
Petugas Satpam yang berupaya melakukan pemadaman dengan tabung pemadam kebakaran tersebut dihalangi massa hingga salah seorang pengunjuk rasa terjatuh.
Massa akhirnya membubarkan diri, namun diperjalanan menuju gerbang utama massa terus melakukan orasi tuntutan sambil merusak pot bunga kantor wali kota hingga memicu emosi petugas Satpol PP karena merusak fasilitas kantor wali kota.
Sementara itu aksi yang digelar sekitar pukul 11.00 WIB awalnya berjalan tertib dengan meneriakan berbagai tuntutan di halaman kantor wali kota.
Dalam orasinya mereka menuntut janji kampanye wali kota tentang sekolah gratis, jaminan kesehatan yang belum terlaksana secara maksimal, dan menuntut secepatnya untuk merealisasikan program mensejahterakan masyarakat.
(U.KR-FPM/B/Y008/Y008) 25-05-2010 17:33:15