Sumedang (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang Herman Suryatman menyatakan berdasarkan laporan yang ia terima, ada delapan orang dalam dua rumah yang tertimbun tanah longsor di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kabupaten Sumedang.
"Awal informasinya ada 14 rumah yang tertimbun, dua (rumah) di antaranya diperkirakan ada penghuninya delapan orang," kata Herman di Posko Pencarian dan Penyelamatan Longsor Cimanggung, Senin.
Ia mengemukakan ada 26 orang yang masih dilakukan pencarian. Seluruh orang tersebut, diduga masih tertimbun tanah longsoran, termasuk peristiwa longsor susulan yang terjadi beberapa jam setelah longsor pertama.
Sejauh ini, Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan telah menemukan 13 orang korban yang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.
Selain itu, katanya, ada tiga orang yang selamat dari peristiwa longsor itu, namun mengalami luka berat. Sedangkan korban yang mengalami luka ringan sebanyak 26 orang.
Para korban luka-luka, termasuk korban yang meninggal langsung dievakuasi ke puskesmas setempat. Pihak kepolisian hingga kini melakukan identifikasi korban yang meninggal dunia.
Tim SAR terus melakukan pencarian dibantu dengan menggunakan alat berat untuk mengeruk tanah di lokasi longsor.
Namun, proses pencarian itu menyesuaikan dengan cuaca, sebab ketika hujan, pencarian akan dihentikan sementara guna menghindari potensi adanya longsor susulan.
Baca juga: Ketua DPD minta pemerintah gali akar masalah bencana longsor di Sumedang
Baca juga: Pergerakan tanah masih terjadi di lokasi longsor Cimanggung Sumedang
Baca juga: Pemkab Sumedang akan evaluasi izin pemukiman rawan longsor