Bandung (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengingatkan bahwa disiplin protokol kesehatan COVID-19 tidak bisa dilakukan sendirian karena manfaatnya tidak akan optimal.
"Saya disiplin tapi orang di sekitar kita tidak disiplin, itu tidak ada gunanya, akan kecil sekali manfaatnya," kata Doni usai menghadiri rapat koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat di Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin.
Sehingga, kata Doni, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan itu harus dilakukan secara kolektif. Bahkan, protokol kesehatan adalah vaksin terbaik sebelum adanya vaksin yang siap digunakan.
"Disiplin pribadi penting, tapi disiplin kolektif akan jauh lebih penting lagi, patuh pada protokol kesehatan adalah vaksin terbaik sebelum vaksin diberikan kepada kita semua," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada setiap daerah, khususnya Jawa Barat agar meningkatkan upaya pencegahan mulai dari pengoptimalan Posko Satgas COVID-19 di setiap kabupaten dan kota.
Hal itu, lanjutnya, penting untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Sehingga, kawasan yang belum patuh terhadap protokol kesehatan bisa terdeteksi oleh aparat.
"Sehingga, bisa melakukan deteksi ke kawasan yang belum patuh, apakah itu terminal, pasar, perkantoran, bahkan di keluarga, di pemukiman, ini semuanya dibutuhkan kerja sama," kata Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurutnya, Jawa Barat kini sudah masuk ke dalam 10 besar daerah yang tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatannya cukup baik berdasarkan aplikasi pengawasan BNPB. Mulai dari penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.
Baca juga: Doni Monardo sesalkan adanya perbuatan asusila di Wisma Atlet
Baca juga: Antisipasi masuknya varian baru virus corona, Pemerintah larang warga dari Inggris
Baca juga: Keterisian ICU di Banten, Jabar, Jateng sudah lebihi 70 persen