Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi bergerak variatif seiring akan dirilisnya data neraca perdagangan November 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
IHSG dibuka menguat 1 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.013,51. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,06 poin atau 0,01 persen ke posisi 941,24.
"IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini yang ditopang oleh sentimen-sentimen salah satunya neraca perdagangan RI November yang diperkirakan surplus" kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah dalam laporan di Jakarta, Selasa.
Dari eksternal, Electoral College akan bertemu dan memilih secara resmi Joe Biden dari partai Demokrat sebagai presiden AS ke-46. Namun, petahana Donald Trump, masih mengklaim bahwa dialah yang menang dalam pilpres bulan lalu.
Sementara puluhan gugatan hukum yang mengklaim bahwa Trump dicurangi, telah ditolak pengadilan. Para electoral diperkirakan akan menyertifikasi bahwa Biden memenangkan 306 suara elektoral, lebih dari batas 270 yang diperlukan untuk menang.
Selain itu, investor juga mempertimbangkan prospek paket stimulus federal dan adanya kekhawatiran pembatasan ekonomi terkait pandemi COVID-19.
Walikota Kota New York Bill de Blasio memperingatkan bahwa orang-orang harus bersiap-siap untuk lockdown penuh dan mulai membuat rencana untuk bekerja dari jarak jauh.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 72,07 poin atau 0,27 persen ke 26.660,37, indeks Hang Seng turun 189,86 poin atau 0,72 persen ke 26.199,66, dan indeks Straits Times meningkat 14,08 atau 0,49 persen ke 2.844,06.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 1 poin
Baca juga: IHSG BEI awal pekan menguat tembus level psikologis 6.000
Baca juga: IHSG BEI awal pekan diprediksi menguat merespons vaksinasi di AS
IHSG BEI Selasa diprediksi variatif seiring rilis data neraca perdagangan
Selasa, 15 Desember 2020 9:36 WIB