Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil atau Kang Emil berharap hasil pertemuan Pertemuan Nasional dan Milad Ke-30 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Gedung Merdeka Kota Bandung, Senin, bisa menghadirkan rumusan-rumusan untuk pembangunan Jabar.
"Mudah-mudahan berbanding lurus dengan kontribusi ICMI pada pembangunan Jabar," kata Kang Emil seusai membuka Pertemuan Nasional dan Milad Ke-30 ICMI.
Pertemuan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Jumlah pengurus ICMI yang hadir dibatasi. Hanya pengurus ICMI Pusat yang hadir langsung, sedangkan pengurus ICMI Korwil se-Indonesia mengikuti pertemuan melalui konferensi video.
Kang Emil menyatakan bangga karena Ibu Kota Jabar itu dijadikan tempat untuk merumuskan tantangan Indonesia di kancah dunia pascapandemi COVID-19.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa di Gedung Merdeka, tempat pertemuan berlangsung, Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno dan pemimpin negara Asia-Afrika pernah menyuarakan anti kolonialisme yang memberikan imajinasi tentang masa depan dunia.
"Imajinasi itu saya ingin tekankan lagi kepada ICMI, beri kami jalan penerang untuk tahun 2045. Tinggal 25 tahun lagi apakah sampai Indonesia menjadi negara terhebat kedua atau ketiga di dunia, kita butuh kompas," katanya.
Kang Emil memaparkan bahwa ada tiga syarat yang harus dipenuhi apabila Indonesia ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pertama adalah kondisi sosial-politik kondusif.
"Saya doakan kita selalu menjadi bangsa yang damai dengan dasar Pancasila," ujarnya.
Syarat kedua yakni pertumbuhan ekonomi harus dijaga di angka lima persen. Namun, saat ini, perekonomian negara-negara di seluruh dunia terpukul pandemi COVID-19.
"Sekarang semua minus oleh pandemi COVID-19 yang mengajarkan bahwa urusan kesehatan bisa menghancurkan sisi ekonomi," katanya.
Kang Emil berharap, perekonomian Indonesia kembali pulih secara perlahan, dan dijaga pertumbuhannya selama 25 tahun ke depan.
"Maka Indonesia emas 2045 itu akan terwujud," ucapnya.
Syarat terakhir adalah sumber daya manusia (SDM) harus produktif dan kompetitif.
Menurut Kang Emil, ICMI berperan penting dalam menciptakan SDM tersebut.
"Syarat ketiga, SDM harus kompetitif dan produktif, ini menjadi salah satu dari peran ICMI menciptakan SDM andal," katanya.
Indonesia pada 2045 diprediksi menjadi satu-satunya negara di dunia yang 75 persen populasinya dihuni oleh generasi muda.
"Ini bisa menjadi potensi atau malah jadi beban negara kalau tidak dikelola dengan baik," ujarnya.
Baca juga: ICMI gagas ikatan cendekiawan Muslim Asia Tenggara untuk jaringan
Baca juga: ICMI serukan kaum cendekiawan perkuat komitmen kebangsaan dan Pancasila