Padang, (ANTARA) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyerukan kaum cendekiawan di Tanah Air untuk memperkuat komitmen kebangsaan dengan meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
"Untuk membangun SDM yang unggul menuju Indonesia Emas 2045 perlu dilakukan penguatan nasionalisme," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, di Padang, Minggu, usai penutupan Silaknas ICMI 2019.
Menurut Jimly, SDM yang unggul memiliki ciri kuat dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, bagus dari sisi keimanan dan ketaqwaan, kerja produktif, terorganisasi dan berkebudayaan nusantara.
"Salah satu rekomendasi ICMI untuk memperkuat komitmen kebangsaan adalah penguatan ide pembinaan ideologi Pancasila," kata dia.
Pada sisi lain, ia menyampaikan untuk memperkuat kesadaran nasional ICMI bersama pemerintah dan semua pihak akan membangun hubungan kemitraan dalam rangka memperkuat nasionalisme dan bela negara.
"Ini komitmen ICMI agar tidak ada lagi salah paham dalam berbangsa dan bernegara karena NKRI sudah final," kata dia pula.
Ia menyampaikan upaya itu harus terus dikembangkan dan menjadi tugas kaum intelektual untuk menyuburkan nasionalisme.
ICMI bertekad memperkuat kesadaran kebangsaan dengan cara memperkuat sumber daya manusia unggul untuk mempersiapkan diri menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
"26 tahun jelang 100 Indonesia tahun merdeka harus lahir SDM unggul, dan itu menjadi tugas para cendekiawan," kata dia lagi.
Sejalan dengan itu, Ketua Dewan Pakar ICMI Zulkifli Hasan menyampaikan sebagai organisasi yang berisi para cendekiawan ICMI harus mengambil peran lebih strategis dan tidak cukup hanya berteriak-teriak saja karena akan kalah dengan ormas yang begitu banyak.
ICMI bisa mengambil peran strategis dengan membuat konsep Undang-Undang Kekayaan Negara, Sumber Daya Alam, Kehidupan Beragama, karena jauh lebih efektif ketimbang berteriak di luar, kata dia.