Jakarta (ANTARA) -
Survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menyebutkan, dalam tiga bulan terakhir partai-partai politik mengalami penurunan elektabilitas, namun ada tiga parpol yang naik elektabilitas-nya.
"Di tengah penurunan elektabilitas partai-partai politik, hanya PDIP, PSI, dan PKS yang mengalami kenaikan elektabilitas," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.
Temuan survei indEX Research menunjukkan PDIP tetap unggul dengan elektabilitas 31,5 persen. PSI meraih elektabilitas 4,8 persen, sedangkan PKS sebesar 5,5 persen.
Dibandingkan dengan survei sebelumnya, lanjut Vivin, elektabilitas PDIP sebesar 28,7 persen pada Februari, naik menjadi 33,1 persen (Mei), turun menjadi 30,4 persen (Agustus), dan kini 31,5 persen. PSI terus meningkat dari 2,5 persen, 4,1 persen, 4,7 persen dan saat ini 4,8 persen.
Sedangkan, PKS dari 5,1 persen naik ke 6,3 persen turun menjadi 5,4 persen dan naik lagi menjadi 5,5 persen.
Diurutan kedua dan ketiga adalah Gerindra (14,3 persen, 14,7 persen, 13,8 persen, 13,4 persen) dan Golkar (9,4 persen, 8,7 persen, 8,2 persen, 8,0 persen).
Lalu PKB (6,2 persen, 5,5 persen, 5,3 persen, 5,1 persen) dan Nasdem (2,6 persen, 3,9 persen, 4,1 persen, 3,7 persen).
Berikutnya Demokrat (3,5 persen, 3,3 persen, 3,4 persen, 3,2 persen), PPP (3,0 persen, 2,9 persen, 2,2 persen, 2,0 persen), dan PAN (1,3 persen, 1,5 persen, 1,9 persen, 1,7 persen). Selebihnya adalah parpol papan bawah yang elektabilitas-nya berada di bawah 1 persen.
Yaitu Perindo (0,9 persen, 0,8 persen, 0,7 persen, 0,6 persen), Hanura (1,5 persen, 0,8 persen, 0,5 persen, 0,5 persen), Berkarya (1,0 persen, 0,6 persen, 0,3 persen, 0,4 persen), PBB (0,2 persen, 0,1 persen, 0,1 persen, 0,1 persen).
Selain itu, tambah Vivin, ada tiga parpol baru, yaitu Gelora yang mendapatkan elektabilitas 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen, dan Masyumi 0,1 persen. Sementara itu PKPI dan Garuda selama dua survei berturut-turut 0 persen, sedangkan yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 19,0 persen.
Survei indEX Research dilakukan pada 8-12 November 2020 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia, dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto paling tinggi dibanding Ridwan Kamil